Senin 12 Jul 2010 19:50 WIB

Dilecehkan sebagai "Pembuat Bom", Pekerja Muslim Menggugat

Ilustrasi
Foto: NYP
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Semula, Jamil Akhtar, 51 tahun, pekerja di maskapai North America Airline mengganggapnya sebagai gurauan ketika seorang rekan menyebutnya sebagai "pembuat bom". Namun, belakangan, ia menyadari hal itu sebagai bentuk ejekan, setelah banyak orang di kantornya menyebut julukan itu dengan wajah sinis. Bahkan belakangan nama panggilannya bertambah menjadi "Paki", merujuk pada hinaan bagi orang Pakistan -- seperti halnya orang Malaysia memangging WNI dengan kata Indon.

Maka ia memutuskan untuk mengeluh hal yang mulai mengganggunya itu kepada bos di North American Airlines, New York Post melaporkan. Dia mengaku rekan kerja menghinanya karena ia seorang Muslim dan itu mengancamnya. Namun bukannya membela, atasannya malah mengancam akan mengambil lisensi penerbangannya.

Akhirnya Akhtar mengatakan dia mengambil cuti dua minggu pada tahun 2007 dan disetujui. Namun ketika ia kembali, supervisor tersenyum dan berkata, "Apa yang Anda lakukan di sini? Anda telah dipecat."

Insinyur itu berhenti pada tahun 2007. Dia menggugat perusahaan bekas tempatnya bekerja dan kasusnya masih bergulir di pengadilan hingga kini.

sumber : New York Post
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement