REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Popularitas Obama di mata masyarakat AS merosot jauh dibanding saat memenangkan Pemilu Presiden, 18 bulan lalu. Dalam sebuah sigi yang dilakukan Washington Post/ABC News, hampir 60 persen penduduk AS yang memiliki hak pilih, menyatakan mereka sudah kehilangan kepercayaan kepada Presiden Barack Obama. Padahal, pascaterpilih, komposisinya berbeda 180 derajat. Polling tersebut dirilis Selasa (13/7).
Ketika ditanya, seberapa besar kepercayaan pemilih terhadap keputusan yang diambil Obama terhadap masa depan negara mereka, 58 persen responden menjawab 'sedikit' atau 'tidak ada'. Walau demikian, dari polling itu juga terungkap, perolehan Obama masih lebih tinggi ketimbang politisi partai mayoritas manapun yang tengah menghadapi pemilu legislatif, November mendatang.
Sementara, 69 persen responden mengekspresikan sentimen yang sama terhadap Partai Demokrat di Kongres dan 72 lainnya menyatakan hal serupa untuk Partai Republikan. The Post mengatakan, masalah di industri perumahan, pertumbuhan lapangan kerja yang lambat, serta isu ekonomi lainnya, bisa jadi merupakan faktor yang membuat perolehan popularitas Obama seret.
Hanya 43 persen penduduk yang disurvei yang mengatakan mereka menerima kinerja Obama, sisanya menolak. Menariknya, 62 persen pemilih menyatakan mereka tidak akan terus mendukung wakil mereka yang pernah mereka pilih. Mayoritas responden menginginkan Partai Republik mendapat porsi kursi terbesar di parlemen untuk mengontrol pemerintahan yang ada. Survei ini melibatkan 1.288 responden pada akhir pekan lalu dengan galat plus minus 3,5 persen.