REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Lebih dari 900 bom yang tidak meledak peninggalan Perang Dunia II ditemukan di bawah sebuah restoran di Okinawa, kata polisi, Kamis (15/7). Para pekerja bangunan di sebuah proyek pelebaran jalan mendeteksi bom-bom itu dengan detektor metal dan melaporkan kepada polisi Rabu pagi, kata Kiyotaka Maedomari, seorang perwira senior polisi di kota Itoman kepada AFP.
Satu tim penjinak bom angkatan darat menemukan 902 bom yang tidak meledak, diduga dibuat di Amerika Serikat, katanya. "Jarang ditemukan bom yang tidak meledak sebanyak ini," kata Maedomari. "Karena banyak bom yang tidak meledak peninggalan Perang Dunia II yang tersebar di daerah Okinawa , para pekerja bangunan selalu menggunakan detektor-detektor metal untuk menggali tanah," tuturnya.
Bom-bom yang tidak meledak sering ditemukan d seluruh Jepang, bahkan juga di Tokyo, tetapi kasus ledakan yang menyebabkan orang cedera jarang terjadi.
Okinawa mengalami pertempuran paling berdarah dalam Perang Pasifik saat pasukan Amerika Serikat melancarkan serangan udara dan amfibi selama 83 hari. Penduduk lokal menyebut peristiwa itu "Topan Baja". Sekitar 190.000 warga Jepang tewas dan separuh dari mereka adalah warga sipil Okinawa.
Pada Januari tahun lalu, seorang pekerja Jepang luka parah ketika sebuah bom Perang Dunia II meledak di kota Itoman. Saat ini diprediksi sekitar 10.000 ton amunisi yang tidak meledak ditinggalkan di Okinawa setelah perang itu. Sekitar 4.500 ton tetap berada di sana saat AS menyerahkan Okinawa kepada Jepang tahun 1972.
Sejak itu, angkatan bersenjata Jepang telah membersihkan sekitar 1.500 ton lainnya. Diperkirakan akan memerlukan waktu 60 tahun atau lebih untuk menyingkirkan sisanya.