REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN--Media Iran melaporkan, dua pemboman bunuh diri telah menewaskan lebih dari 20 orang di luar sebuah Masjid Syiah di Iran Tenggara. Para jamaah dan beberapa anggota Garda Revolusi negara juga menjadi korban.
Serangan Kamis sore itu (15/7) melukai lebih dari 100 lainnya di masjid utama di kota Zahedan, ibukota provinsi Sistan-Baluchistan. Tragedi ini terjadi selagi warga Syiah merayakan ulang tahun cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Hussein. Hari itu setiap tahun juga ditetapkan untuk menghormati para pengawal revolusi.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun provinsi miskin Sistan-Baluchistan, yang berbatasan dengan Pakistan dan merupakan permukiman sejumlah besar Sunni Baluch yang minoritas dalam lingkungan Iran yang mayoritas Syiah telah menjadi target banyak serangan.
Provinsi itu juga merupakan pemukiman kelompok militan Muslim Sunni Jundallah, atau Tentara Allah.
Iran menyalahkan Jundallah atas pemboman sebuah masjid dua bulan lalu yang menewaskan 25 orang di Zahedan. Bulan lalu Iran menghukum mati pemimpin kelompok itu, Abdolmalek Rigi, setelah memvonisnya bersalah karena terorisme.