REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Menjangkau dunia Muslim bukan bagian dari pekerjaan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), demikian Gedung Putih mengeluarkan pernyataannya baru-baru ini.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Robert Gibbs, melontarkan hal itu mengomentari pidato pimpinan NASA, Charlie Bolden, yang mengajak dunia Islam untuk menjelajahi angkasa luar. Gibb mengatakan Bolden mungkin salah bicara dalam sambutannya baru-baru ini di mana mantan astronot ini mengatakan salah satu tugas terkemuka di NASA terkemuka adalah untuk terlibat dengan negara-negara muslim tentang sains.
"Itu bukan tugasnya, dan itu bukan tugas NASA," kata Gibbs.
Setali tiga ualng, NASA mengkonfirmasi bahwa dalam forum itu, Bolden salah bicara. "Misi utama NASA tetap menjadi salah satu eksplorasi ruang angkasa, ilmu pengetahuan, dan aeronautika," kata juru bicara NASA Michael Kubis pada Space.com. "Administrator Bolden menyesalkan bahwa pernyataan yang ia lakukan selama wawancara baru-baru ini disalahtafsirkan bahwa ini adalah inti misi. Keberhasilan upaya NASA semakin ditingkatkan dengan kerja sama dengan lusinan negara-negara lain di seluruh dunia yang juga berkomitmen untuk upaya ini."
Bolden membuat komentar dalam sebuah wawancara saat berkunjung ke Mesir dua minggu lalu. Wawancaranya ditayangkan 30 Juni di jaringan berita Arab Al-Jazeera.
Bolden dalam wawancara itu menyatakan ia datang membawa tiga pesan Presiden Barack Obama. "Pertama, dia ingin saya kembali mengilhami membantu anak-anak untuk ingin masuk ke ilmu pengetahuan dan matematika, kedua dia ingin saya memperluas hubungan internasional kami, dan ketiga, dan mungkin terpenting, dia ingin saya menemukan cara untuk menjangkau dunia Islam dan melibatkan lebih banyak hubungan dengan negara Muslim untuk membantu mereka berkontribusi untuk ilmu pengetahuan, matematika, dan teknik," kata Bolden.
Komentar telah memicu kontroversi - terutama atas kelalaian eksplorasi ruang sebagai salah satu dari tiga tujuan.
Michael Griffin, yang menggantikan Bollden sebagai administrator NASA, mengatakan kepada Washington Examiner, "Ini adalah penyimpangan dari tujuan NASA untuk melakukan kegiatan dalam rangka untuk membuat dunia Islam merasa baik tentang kontribusi untuk ilmu pengetahuan dan matematika."
Gibbs mengatakan bahwa presiden telah tidak berbicara dengan Bolden langsung, meskipun anggota administrasi mungkin berunding dengan NASA atas isu ini.