Senin 19 Jul 2010 23:26 WIB

Tabrakan Kereta di India, Lebih dari 50 Penumpang Tewas

Warga berkerumun di lokasi kejadian
Foto: TST
Warga berkerumun di lokasi kejadian

REPUBLIKA.CO.ID, KALKUTA--Kecelakaan kereta api kembali terjadi di India. Kali ini, sebuah kereta api cepat menabrakkan kereta penumpang lain di depannya dini hari di  India timur hari. Lebih dari 50 penumpang tewas di lokasi kejadian dan ratusan lainnya terjebak di gerbong yang terguling.

Saat kejadian, kereta yang ditabrak tengah berhenti di stasiun Birbhum, sekitar 200 meter di sebelah utara Kalkuta, ibukota negara bagian Benggala Barat. Salah satu gerbong belakang kereta itu terangkat dari rel, bahkan hingga ke arah jempatan penyeberangan penumpang yang tingginya hampir 5 meter di stasiun itu.

Penumpang yang selamat dan calon penumpang bersama-sama tim SAR mengevakuasi korban luka. Hingga siang, jumlah korban tewas telah lebih dari angka 50 orang. "Kami masih berjuang untuk mengeluarkan beberapa jenazah dari pelatih, "kata perwira senior polisi, Humayun Kabir, melalui telepon dari tempat kejadian.

Tidak ada laporan mengenai apa yang mungkin telah menyebabkan kecelakaan itu. Sebagian besar yang tewas adalah di bagian belakang gerbong yang penuh sesak. "Kami tidak memiliki nama mereka dan informasi penting tentang mereka untuk memberitahu kerabat mereka," kata Sunil Banerjee, manajer perusahaan yang mengurusi perkeretaapian India. Banyak penumpang yang tak terdata.

Menteri Kereta Api India, Mamata Banerjee, dan pejabat senior lainnya juga dalam perjalanan ke lokasi kejadian. Kecelakaan itu terjadi kurang dari dua bulan setelah tabrakan kereta yang dituduhkan pada penyabot Maois yang menewaskan hampir 150 orang di Bengal Barat.

Sistem kereta api yang dikelola pemerintah - merupakan alat transportasi andalan perjalanan jarak jauh di India meskipun persaingan ketat dari maskapai penerbangan swasta baru - membawa 18,5 juta penumpang setiap hari. Di India, rata-rata terjadi 300 kecelakaan kereta api setiap tahun, dan kejadian sebelumnya telah menyebabkan ratusan mati.

sumber : AP/TST

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement