REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Sebuah bank Iran kecil di Jerman telah digunakan oleh Pemerintah Iran untuk bergerak mengatasi sanksi ekonomi internasional dan melakukan bisnis atas nama organisasi-organisasi yang telah dicekal, menurut laporan The Wall Street Journal, Minggu malam. Mengutip seorang pejabat barat yang tidak disebutkan namanya, koran itu menyebut bank yang bersangkutan adalah Bank Perdagangan Eropa-Iran AG (EIH).
Menurut laporan itu, lembaga keuangan tersebut telah melakukan transaksi miliaran dolar AS untuk perusahaan-perusahaan Iran yang terkait dengan militer Iran dan program pengadaan rudal balistik, termasuk perusahaan-perusahaan yang sanksinya disetujui oleh Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Uni Eropa. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa menyetujui satu set sanksi keempat untuk Iran pada Juni lalu karena negara itu menolak menghentikan program pengayaan uraniumnya, bagian paling sensitif dari program nuklir kontroversial Teheran.
Langkah-langkah Perserikatan Bangsa Bangsa yang baru itu meminta negara-negara untuk melakukan inspeksi tingkat tinggi pada kapal-kapal yang diyakini mengangkut barang terlarang untuk Iran dan menambahkan 40 item dalam daftar orang-orang dan kelompok-kelompok yang dikenakan pembatasan perjalanan dan sanksi keuangan.
Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat menambahkan sejumlah warga negara dan perusahaan Iran ke dalam daftar cekal sebagai bagian dari upaya Amerika Serikat dan Eropa untuk memperkuat sanksi terhadap Iran. Sanksi baru Amerika Serikat ditujukan kepada perusahaan-perusahaan asuransi, minyak dan perkapalan yang terkait dengan program nuklir Iran atau program rudal, Garda Revolusi Iran (IRGC) dan menteri pertahanan Iran Ahmad Vahidi.
Journal mengatakan bahwa mitra bisnis EIH termasuk unit-unit Organisasi Industri Pertahanan Iran, Organisasi Industri Luar Angkasa, dan Garda Revolusi Iran. Perusahaan-perusahaan itu diyakini terlibat dalam pengembangan program nuklir dan misil Iran. EIH dibentuk oleh sekelompok pedagang Iran di Hamburg pada 1971, menurut The Journal. Bank itu beroperasi secara terbuka dibawah pengawasan bank Jerman, namun Departemen Keuangan AS telah mencekalnya dengan tuduhan melakukan bisnis ilegal dengan Iran, menurut laporan itu.