Selasa 20 Jul 2010 07:37 WIB

Pria Arab Saudi Diimbau tak Nikahi Wanita Asing

Ilustrasi
Foto: ,
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH--Sosiolog dan aktivis hak-hak perempuan gerah dengan kebiasaan pria Arab Saudi menikahi wanita asing, walau untuk sementara alias kawin kontrak. Dalam sebuah seruan, mereka memperingatkan  pria muda Saudi akan konsekuensi sosial dan ekonomi dari pernikahan mereka dengan wanita asing. Mereka juga mengingatkan bahwa praktik itu akan meningkatkan jumlah perempuan tak menikah di negara itu.

Nizar Al-Saleh, asisten sekretaris jenderal Pusat Penelitian Nasional untuk Pemuda di King Saud University, mengatakan beberapa pria Saudi bepergian ke luar negeri dengan maksud masuk dalam sistem pernikahan sementara. Pada akhir liburan mereka, mereka menceraikan istri mereka.

"Praktik ini menunjukkan mereka tidak menghormati nilai-nilai keluarga. Mereka melakukan ini untuk kesenangan pribadi sementara tetapi mereka tidak berpikir tentang konsekuensi nya," kata Al-Saleh.

Menurut Al-Saleh, menikah dengan perempuan asing ini tidak dianjurkan bagi mereka yang mencari kehidupan keluarga yang stabil. "Orang-orang yang terlibat dalam perkawinan seperti itu sering meninggalkan istri dan anak-anak di luar negeri tanpa merawat mereka. Mereka kehilangan anak-anak mereka dan kepercayaan dari para istri mereka," ujarnya. Ia menyebut, berdasar penelitian lembaganya, banyak keluarga telah menderita masalah kompleks sebagai akibat dari perkawinan seperti itu.

Dia memperingatkan bahwa pernikahan semacam itu akan menyebabkan disintegrasi keluarga. Dia menekankan perlunya mendidik kaum muda di sekolah menengah dan perguruan tinggi tentang pentingnya hukum pernikahan.

Saleh Al-Khathlan, wakil presiden Masyarakat Nasional Hak Asasi Manusia, menyebut masalah yang disebabkan oleh perkawinan dengan wanita asing. "Pemerintah tidak akan menerima kontrak pernikahan tersebut dan para istri asing tidak akan diizinkan untuk memasuki Kerajaan. Bahkan jika mereka berhasil membawa istri-istri mereka ke Kerajaan, mereka harus bersiap menghadapi hukuman."

Al-Khathlan juga menunjukkan bukti, banyak Saudi yang ingin menikahi wanita asing telah ditipu oleh agen.

Sosiolog Abdul Aziz Al-Ghareeb dari Universitas Islam Ibn Al-Imam Muhammad Saud , berbicara tentang dampak negatif dari perkawinan seperti pada iman Islam dan budaya anak-anak mereka. "Ini juga akan meningkatkan jumlah perawan tua di kalangan wanita Saudi," jelasnya. Pernikahan semacam itu juga mengakibatkan Saudi mendapatkan penyakit mematikan seperti AIDS dan hepatitis.

Ali Al-Hanaki, penasihat Awasir, sebuah organisasi yang aktif menyoroti pernikahan sementara pria Saudi di luar negeri, menyoroti upaya masyarakatnya dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh keluarga Saudi tersebut. Wakil Awasir berencanamengunjungi 30 negara dalam rangka untuk memeriksa kondisi keluarga Saudi yang ditinggal di sana. "Kami ingin menyajikan sebuah studi tentang dampak dari perkawinan asing pada masyarakat Saudi," katanya.

sumber : Arab News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement