Kamis 22 Jul 2010 00:31 WIB

Cameron: Pasukan Inggris Bisa Mulai Ditarik dari Afghanistan pada 2011

Perdana Menteri Inggris, David Cameron, mengunjungi
Foto: bbc
Perdana Menteri Inggris, David Cameron, mengunjungi

REPUBLIKA.CO.ID, Saat presiden AS, Barack Obama mengucapkan awal kemungkinan penarikan mundur pasukan AS dari Afghanistan mulai Juli 2011, perdana menteri Inggris, menyatakan jadwal serupa dapat diterapkan pula pada pasukan Inggris. "Bergantung pada kondisi di lapangan," ujar sang perdana menteri, David Cameron.

Sebuah konferensi penting menyangkut Afghanistan yang dilakukan 60 negara, Selasa (20/7) kemarin, merencanakan penarikan pasukan keamanan di Afghanistan secara bertahap di seluruh penjuru negara itu hingga 2014. Namun dalam sebuah wawancara, Cameron menyatakan Inggris sangat mungkin mengikuti langkah AS, menarik mundur pasukan pada 2011.

"Semakin cepat proses transisi pengalihan distrik dan propinsi ke kontrol Afghanistan, jelas semakin cepat pula beberapa tentara dikirim pulang," ujarnya. "Tapi saya tak ingin meninggikan harapan tentang itu karena harus didasarkan seberapa baik kemajuan teransisi di lapangan terjadi," imbuhnya.

"Yang ingin saya katakan, warga Inggris harus paham bahwa kita tak akan berada di sana (Afghanistan) selama lima tahun hingga 2015, dengan pasukan tempur tetap dalam jumlah besar," ujarnya. "Karena itu saya pikir perlu memberi rakyat tanggal pasti kapan kita tak lagi menggunakan cara itu."

"Saya harap dengan strategi yang kita miliki--termasuk pembentukan tentaran Afghan, pengalihan pengawasan distrik dan propinsi, seperti yang presiden (Obama-red) katakan, memulangkan tentara pun mungkin dilakukan. Saat itu, Rabu (21/7) Cameron berbicara di Washington di mana ia berdiskusi dengan Presiden Obama mengenai perang Afghanistan.

Sebelumnya Cameron telah menetapkan tenggat bagi pasukan Afghan untuk mengambil alih kontrol keamanan sepenuhnya pada 2014 dan memulai penarikan mundur pasukan tempur Inggris pada 2015. Kini, ia melangkah lebih jauh dengan memberi tanggal yang memungkinkan bagi pasukan Inggris untuk mengawali kepulangan.

sumber : bbc/ap
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement