REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH--Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan kepada gerakan Fatah, dirinya ingin komitmen Amerika Serikat (AS) di perbatasan lebih spesifik demi masa depan Palestina. Ini sebelum pihaknya menyetujui pembicaraan dengan Israel.

Abbas mengatakan sudah menerima jaminan dari Presiden AS, Barack Obama, tetapi jaminan tersebut tidak cukup jelas.

Abbas mengatakan hal tersebut Selasa (20/7) malam pada pertemuan tertutup dengan pimpinan Fatah. Pernyataannya diterbitkan di Harian Palestina yang dinyatakan penasihatnya, Sabri Saidam.

Obama ingin Abbas melanjutkan pembicaraan secara langsung. Keinginan pertama Abbas adalah adanya jaminan bahwa di Tepi Barat, Gaza dan Yerussalem Timur dimapankan dan  memungkinkan adanya perubahan.

Abbas mengungkapkan harapan besar, tetapi dia tidak ingin 'membabi buta' dalam melakukan negosiasi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika