Kamis 22 Jul 2010 17:10 WIB

Gedung Putih Minta Maaf atas Pemecatan Seorang Pekerja

Rep: c26/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON-–Gedung Putih malu saat meminta maaf pada Rabu (21/7) pada seorang karyawan Departemen Pertanian berkulit hitam yang dipecat gara-gara komentarnya tentang ras, dengan mengakui bahwa para pejabat tidak tahu semua fakta saat ia dipecat.

Juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs menyebut pemberhentian lelaki bernama Shirley Sherrod itu adalah ketidakadilan dan kesalahan, dan meminta maaf atas kesalahan seluruh administrasi. Dia juga mengatakan, Sekretaris Pertanian, Tom Vilsack berusaha menghubunginya untuk menyampaikan permintaan maafnya.

"Saya menerima permintaan maaf itu," kata Sherrod di CNN setelah menonton Gibbs berbicara kepada wartawan dalam uraian di televisi.

Sherrod mengatakan, maaf itu diambil terlalu lama dan tidak yakin apakah dia ingin kembali ke meja kerjanya saat ini. "Saya tidak tahu pada titik ini, saya tidak tahu," katanya. Dia menambahkan bahwa ia akan terkejut jika Vilsack menawarkan pekerjaan.

Gibbs mengatakan, Obama telah diberitahu perkembangan situasi itu. Sebelumnya, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, Obama tidak pernah berbicara tentang kontroversi dengan Sherrod

Sherrod diminta pejabat departemen untuk mengundurkan diri Senin lalu setelah blogger konservatif menampilkan videonya yang mengatakan, awalnya dia tidak memberi ke petani berkulit putih seperti bantuannya yang besar saat ia berusia 24 tahun lalu, ketika ia bekerja untuk kelompok bantuan seorang petani.

Sherrod mengatakan, dirinya menggunakan cerita dalam sambutannya untuk mempromosikan rekonsiliasi rasial dan bahwa video yang dieditnya adalah berlawanan dengan komentarnya.

Setelah video pidato penuhnya diposting online oleh NAACP, Gedung Putih memanggil Departemen Pertanian tentang kasus itu Selasa malam dan disepakati bahwa pemecatan itu harus ditinjau ulang karena bukti baru. Menurut Gibbs, orang-orang di pemerintahannya dan di luar itu bertindak tanpa adanya semua fakta. AP/c26

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement