REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Cina meluncurkan tanggap peringatan dini, Kamis (22/7) terhadap Topan Chanthu yang diduga sebagai badai tropis berpotensi menghancurkan bagian-bagian wilayah pantai selatan negara. Komisi Pencegahan Bencana Nasional dan Kementerian Bidang Sipil menyiagakan segenap aparatnya di provinsi Guangdong, Hainan, Guizhou dan Hunan serta Wilayah Otonomi Zhuang Guangxi, menghadapi risiko yang disebabkan oleh Chanthu.
Chanthu adalah topan ketiga pada musim ini. Topan tersebut menimbulkan tanah longsor di daerah pantai Kota Wuchuan, provinsi Cina selatan Guangdong, pada sekitar pukul 13.45 waktu setempat, Kamis.
Kementerian mengharuskan pemerintah daerah, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya dilanda oleh banjir dan tanah longsor, dan departemen-departemen yang berkaitan memantau dari dekat perkembangan Chanthu serta melakukan tindakan meringankan bencana. Kementerian juga memerintahkan penduduk di daerah-daerah yang terkena bencana untuk dipindahkan, terutama mereka yang berada di daerah-daerah pelabuhan, di peternakan-peternakan ikan di laut, wilayah rendah, dan tempat-tempat dengan perumahan kumuh.
Kementerian mengharuskan penampungan-penampuan badai terbuku untuk umum. Sebelumnya, Dewan Negara, Kabinet Cina, Rabu menyerukan kepada pemerintah-pemerintah daerah untuk meningkatkan upaya menanggulangi banjir pada saat negara menghadapi kondisi cuaca buruk di beberapa wilayah.