Sabtu 31 Jul 2010 03:12 WIB

Paul Yarrow, si Pengganggu Siaran Televisi

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Paul Yarrow
Paul Yarrow

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ini mungkin peringatan untuk industri siaran televisi  termasuk program berita yang mengutamakan penampilan para reporter, pembawa berita maupun orang yang diwawancara. Paul Yarrow, laki-laki yang rambutnya sudah tipis, gemuk dan kadang mengenakan sweater kusut, kini jadi 'bintang' di beberapa program televisi Inggris: BBC1, ITV, Channel 4, Sky News, bahkan Al Jazeera yang bermarkas di Qatar.

Tapi, Yarrow bukanlah bintang biasa. 'Keistimewaannya' adalah tidak satu pun program televisi itu menghendaki kehadirannya. Mereka ingin para reporter tidak diganggu oleh Yarrow. Aksi yang dibuat Yarrow memang nyeleneh, dia sengaja berusaha sesering mungkin 'nebeng' muka di belakang reporter yang sedang melaporkan berita dari lapangan.

Kelakuan Yarrow (42) tentu saja memecah perhatian pemirsa dan karena seringnya muncul, dia dengan segera jadi sensasi Internet. Yarrow, warga Southwark, South London, memulai 'karier'-nya Oktober tahun lalu dengan menjadi latar pada acara Question Time di BBC yang mengundang pemimpin Partai Nasional Inggris, Nick Griffin.

Dia lalu muncul saat unjuk rasa di luar BBC TV Centre di West London. Di program berita Sky News dan Channel 4 News,  yang sejak siang hingga malam menyiarkan secara langsung peristiwa itu dari lokasi, Yarrow selalu menghiasi  latar belakang. Aksi itu membuat Yarrow ketagihan dan beberapa pekan kemudian dia muncul di BBC siaran lokal London. Dia muncul saat reporter program tersebut mewawancarai pejabat setempat di lapangan.

Selanjutnya, Yarrow mulai beraksi ke berbagai kesempatan. Pria itu selalu tampil dengan rambut berantakan, dan kadang dia menggunakan properti berupa kereta belanja atau pura-pura menelepon. ''Cukup tonton berita lalu gunakan akal sehat untuk tahu kemana (tim berita dan) kamera meluncur,'' kata Yarrow, anak pilot tempur Inggris.

Kenapa ingin tampil terus di televisi?  Dia menjawab, ''Aksi tersebut untuk mendobrak siaran televisi yang selalu mengutamakan penampilan, termasuk memilih-milih orang yang akan diwawancara di jalan.'' Dia menambahkan, ''Terlalu banyak orang tampan dan cantik di televisi.

Yarrow merupakan seorang pekerja sosial yang pernah meraih penghargaan South London Press Good Samaritan of the Year. Penghargaan itu diberikan kepada Yarrow atas kepeduliannya kepada masyarakat setempat. Menurutnya, pengelola stasiun televisi lebih senang menampilkan orang yang berambut pirang dan tampaknya mencegah agar layar televisi tidak menampilkan sosok laki-laki gemuk dengan sweater kusut.

Yarrow berpendapat hal itu harus dibenahi. ''Ini masalah serius dan saya mencoba menyatakan, 'jadilah dirimu sendiri'. Saya cuma orang biasa.''  Dia juga mengatakan, ''Kita hidup di era yang lebih adil, masyarakat yang makin saling memahami, tapi kenapa orang tua dan orang gemuk makin terpinggirkan? Awak kamera berusaha mengusir saya tapi saya kan juga manusia.''

Setiap kali beraksi, Yarrow tidak pernah berbicara dan terkadang dia tampil sedang membaca koran atau menelepon lewat HP. Dia tidak pernah tersenyum. ''Saya tahu itu ganjil sekali, tapi itulah saya. Saya mungkin kegemukan tapi inilah aku. Ini bukan untuk  lucu-lucuan. Saya orangnya cukup serius, tapi karena saya jarang-jarang terlihat, orang kadang tertawa,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement