Sabtu 31 Jul 2010 04:41 WIB

Banjir Monsoon Pakistan Renggut 313 Nyawa

Banjir di Pakistan
Foto: AP PHOTO
Banjir di Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR, PAKISTAN–Jumlah korban meninggal akibat banjir berturut-turut selama tiga hari di Pakistan mencapai 313, Jumat (30/7) ini, demikian menurut petugas pemerintah dan penyelamatan, dalam guyuran hujan lebat. Hujan telah menyapu beberapa desa dan menyebabkan tanah longsor.

Peningkatan korban tewas akibat hujan monsoon menunjukkan infrastruktur lemah di kawasan miskin Pakistan, dimana petugas penyelamat dengan peralatan mesti berjuang ekstra keras untuk menjangkau penduduk yang terjebak di desa-desa terpencil. Hasil lamaran cuaca memberi prakiran bermacam, beberapa area diharapkan sudah mengarami penurunan curah hujan, sementara di kawasan lain cenderung menderas.

Sebuah TV lokal Pakistan menampilkan gambar memiriskan seorang pria berpegangan pada pagar dan benda lain ketika air melaju melewati kepalanya.

Area barat laut dilaporkan menjadi kawasan dengan kondisi terparah diterjang banjir. Menteri informasi Pakistan, Mian Iftikhar Hussain, mengatakan ini adalah banjir terburuk di wilayah itu sejak 1929. Jalan besar utama yang menghubungkan Peshawar ke ibu kota negara, Islambad, tak berfungsi begitu air meluap menutup jembatan-jembatan dan jalan penghubung lain.

 

Sedikitnya 291 orang meninggal di berbagai lokasi dalam propinsi itu dalam tiga hari, ujar seorang petugas dari lembaga relawan dan bantuan swasta, Yayasan Edhi, Mujahid Khan. Sementara di wilayah Kashmir yang dikontrol Pakistan, sedikitnya 22 orang telah dikonfirmasi meninggal pada Kamis, malam.

Angka itu sangat dimungkinkan bertambah lagi lebih besar karena sejumlah orang masih dilaporkan hilang. Cuaca buruk pekan ini diduga juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat Airblue, pada Rabu, yang menewaskan 152 orang di Islamabad.

Di kawasan Swat Valley, penduduk dipaksa melintasi kota dengan air setinggi lutut di beberapa jalan. Sementara bagian bendungan yang baru saja dibangun di Charsadda, juga runtuh. PBB melaporkan sekitar 5 ribu rumah terendam di kawsan tersebut. Pejabat setempat memperkirakan sekitar 40 ribu orang masih terjebak di berbagai desa-desa d barat laut.

Penyelamatan lewat udara dengan helikopter tak dapat dilakukan akibat cuaca buruk, sedangkan saat ini hanya ada 48 perahu penyelamat yang tersedia di area untuk evakuasi," ujar Mujahid. Penduduk termiskin Pakistan selalu menjadi korban utama banjir area itu karena mereka tak mampu menjangkau perumahan di area lebih aman.

Provinsi Balukistan, di barat daya juga diterjang banjir akibat hujan deras beberapa hari terakhir. Pekan lalu banjir bandang membunuh sedikitnya 41 orang dan menyapu ribuah rumah. Pernyataan PBB pada Kamis menyatakan 150 ribu orang terkena dampak dari banjir tersebut.

PBB Juga melaporkan Propinsi Punjab di timur Pakistan juga dihantam banjir. Benih dan tumbuhan di sawah dan area pertanian di penjuru negara terendam. PBB mengatakan kini komunitas kemanusiaan mencoba melakukan upaya penyelamatan bersama, namun hujan terlampau lebat membuat banyak jalan terendam dan sulit dilalui, menyebabkan masalah baru dalam akses penyelamatan.

.

sumber : ap

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement