REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR--Angka kejahatan seksual di Malaysia melonjak tajam dengan hampir separuh korbannya adalah anak-anak dan remaja putri di bawah usia 16 tahun.
Menurut Kepala Unit Kejahatan Seksual Kepolisian Diraja Malaysia, Wakil Inspektur Zaiton Che Lah, pelanggaran seks telah meningkat secara konsisten selama lima tahun terakhir. "Pemerkosaanterjadi di mana-mana, kapan saja, dan siapa saja bisa menjadi korban," kata Zaiton.
"Kami sudah waspada bahwa kasus-kasus perkosaan telah meningkat sejak tahun 2005. Tren khawatir, bagaimanapun, adalah munculnya perkosaan terhadap kaum muda, yang kami perkirakan menjadi sekitar 50 persen dari jumlah kasus perkosaan setiap tahunnya. "
Data statistik yang dirilis oleh Divisi Investigasi Kejahatan Seksual dan Anak mengungkapkan kecenderungan yang mengkhawatirkan, karena hampir 80 persen dari mereka melakukan kejahatan seksual terhadap anak-anak yang dekat atau dikenal oleh korban, dan mereka termasuk figur ayah, tetangga dan kerabat. Awal pekan ini, berita tentang pemerkosaan seorang gadis 10 tahun oleh pengemudi bus sekolah mengejutkan publik negeri ini. Sebelum itu, dilaporkan bahwa lima anak sekolah berusia antara 12 dan 14 yang tengah berjalan pulang sekolah dibujuk dengan makanan gratis dan uang sebelum diperkosa. "Insiden yang ini mengejutkan hanyalah puncak gunung es," kata zaiton.
Tahun lalu, tercatat terjadi sebanyak 2.048 kasus perkosaan yang melibatkan gadis berusia di bawah 16 tahun, dibandingkan dengan 925 kasus pada tahun 2005. Sementara persentase besar dari kasus perkosaan, Wakil Inspektur Zaiton menunjukkan kekhawatirannya karena tak sedikit gadis-gadis muda itu diperkosa oleh kenalan laki-laki yang baru saja mereka kenal.
'Mereka bertemu seorang pria untuk pertama kalinya dan ia sengaja mengikutinya pulang. ketika mereka sendirian, perkosaan terjadi," ujarnya. Bahkan ada yang lebih buruk lagi, yaitu di suatu tempat telah menunggu rekan-rekannya untuk kemudian memerkosa secara beramai-ramai.