Senin 02 Aug 2010 23:51 WIB

Demi Perlawanan, Pemimpin Pejuang Chechnya Mengundurkan Diri

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Doku Umarov
Doku Umarov

REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW--Pemimpin pejuang Chechnya, Doku Umarov, telah mengundurkan diri dan menunjuk Aslambek Vadalov sebagai penggantinya untuk melanjutkan perjuangan kemerdekaan Chechnya, di Kaukasus Utara.

''Emir Keemiran Kaukasus, Dokku Abu Usman (Doku Umarov), secara remsi telah mengumumkan pengaunduran dirinya dari jabatannya karena alasan kesehatan, dan telah menunjuk penggantinya, Emir Aslambek (Aslambek Vadalov),'' demikian informasi yang diberikan para pejuang di laman internet mereka.

Umarov ingin perjuangan bangsanya dipimpin oleh komandan yang lebih muda dan energik. Meski tak lagi memimpin, dia tetap melanjutkan jihadnya dan bersedia membantu pemimpin baru itu. Sementara, para pejabat di Moskow dan ibukota Chechnya, Grozny, belum berkomentar atas pergantian pimpinan pejuang tersebut.

Pengganti Umarov adalah warga asli Chechnya yang telah berperang melawan Rusia sejak 1994. Menurut laman Internet itu, pada 2007 ia adalah salah satu pemimpin gerilyawan Chechnya pertama yang mendukung Umarov dan berjanji setia padanya. Sampai saat ini, tentara Rusia belum berhasil menaklukkan para pejuang yang terus bergerilya memberikan perlawanan.

Bahkan, para pejuang hampir setiap hari melakukan serangan terhadap polisi, tentara, atau kepentingan Rusia lainnya. Terakhir, para pejuang menyerang sebuah pabrik hidroelektrik di Republik Kabardino-Balkaria di Kaukasus Utara yang menandai perubahan taktik mereka untuk lebih menyerang target-target kegiatan ekonomi Rusia.

''Ini (pengunduran diri) tidak berarti saya melepaskan jihad,'' tegas Umarov, yang berjanggut dan memakai kopiah tradisional Chechnya, mengatakan dalam pidato radio yang disiarkan di laman Internat yang sama. ''Saya akan melakukan apapun semampu saya dengan kata-kata dan perbuatan.''

Dia tampak dalam video itu duduk santai di sebuah hutan di samping penggantinya dan komandan gerilyawan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement