Selasa 03 Aug 2010 01:04 WIB

Inggris akan Tinjau Ulang Pemberian Visa Pelajar

Ilustrasi
Foto: .
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Pemerintah Inggris kemungkinan besar akan memperketat atau bahkan meninjau ulang pemberian visa belajar bagi negara asing ke negara itu. Pasalnya, Departemen Imigrasi menemukan lonjakan jumlah pengguna visa belajar sepertiga dari tahun sebelumnya menjadi 300 ribu dan belakangan terbukti disalahgunakan.

"Karena penyalahgunaan yang signifikan, maka pemerintah akan mengadakan penilaian ulang menyeluruh terhadap aturan itu," kata Menteri Imigrasi Inggris, Damian Green.

Angka resmi menunjukkan bahwa jumlah siswa memasuki Inggris dari negara-negara non-Uni Eropa meningkat lebih dari 75 ribu dalam 12 bulan, belum pernah terjadi sebelumnya permintaan untuk kuliah di negara ini. Masuknya pendatang baru ini diperburuk dengan masih adanya  tanggungan 31 ribu mahasiswa asing.

Sebelumnya, ada pemikiran agar sistem imigrasi dibuat lebih sulit untuk imigran tak terampil untuk datang ke Inggris.  Namun, sistem yang baru membuat tidak sulit bagi imigran untuk memasuki negara dengan visa pelajar. Pemerintah mengatakan bahwa sistem visa pelajar telah terbuka untuk "penyalahgunaan signifikan".

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sebanyak sepertiga dari universitas sedang mempersiapkan untuk meningkatkan jumlah mahasiswa asing mereka. Selain masuk universitas ternama, puluhan ribu mahasiswa asing telah diterima di 600 perguruan tinggi tak populer di mana lebih mudah untuk mendapatkan tempat.

Tahun lalu, terungkap bahwa beberapa perguruan tinggi menawarkan kualifikasi dalam mata pelajaran seperti akupunktur dan obat-obatan  tradisional dan banyak siswa mereka diberi hak untuk bekerja di Inggris setelah lulus. Sekitar 4.000 imigran ilegal juga diduga telah mengambil keuntungan dari perguruan tinggi palsu untuk menyelinap masuk ke negara itu.

Menurut data Kementerian Dalam Negeri, 313.011 mahasiswa asing mendapat visa dalam 12 bulan sampai Maret. Mereka membawa beberapa 31.385 tanggungan. Angka ini meningkat dari 235.295 mahasiswa dan 24.780 tanggungan pada  tahun sebelumnya.

sumber : Telegraph
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement