REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia dan Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) sepakat meningkatkan jalinan hubungan bilateral. Untuk itu, kedua Menteri Luar Negeri (Marty Natalegawa dengan Menlu Korut, Pak Ui Chun) di Jakarta, Senin (2/8).
Menlu kedua negara juga membahas masalah-masalah regional termasuk kerja sama di lingkungan ASEAN dan kawasan Asia Timur pada umumnya. Termasuk membahas masalah yang bersifat global termasuk situasi dan perkembangan di Semenanjung Korea.
"Kita berketetapan untuk berkonsentrasi penuh pada upaya-upaya pembangunan. Menlu Korut mengatakan negaranya sangat membutuhkan situasi yang damai dan kondusif," ujar Menlu Marty.
Terlepas dari berbagai masalah yang dihadapi di kawasan, Indonesia maupun Korut sepakat bersama-sama menciptakan situasi yang kondusif bagi perdamaian dan keamanan di kawasan sehingga bisa memberikan perhatian yang lebih penuh di bidang pembangunan.
Dalam pertemuan itu Pak membantah keterlibatan negaranya dalam penenggelaman kapal perang Republik Korea (Korsel). Indonesia mengecam aksi penenggelaman kapal tersebut.
Poin penting lain pertemuan kedua menlu adalah kesediaan Korut kembali ke meja perundingan enam pihak (6 party ralks) asalkan ada posisi yang setara dengan pihak-pihak yang terlibat. Indonesia adalah satu dari segelintir negara di kawasan yang memiliki hubungan bilateral dengan Korea Utara.