Rabu 04 Aug 2010 22:10 WIB

Hizbullah akan Ikut Serang Israel Jika Pasukan Lebanon Diserang

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Hassan Nasrallah
Hassan Nasrallah

REPUBLIKA.CO.ID,BEIRUT--Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengingatkan para pendukungnya agar tidak lagi berpangku tangan jika Israel menyerang pasukan Lebanon. ''Bisakah perlawanan hanya berdiam diri dan memandangi angkatan darat (Lebanon) diserang?'' katanya dalam pidatonya yang disebarkan lewat video di depan ribuan pendukungnya di wilayah Beirut Selatan, Selasa (3/8) waktu setempat.

Nasrallah meminta pasukannya untuk bersiaga menyerang Israel jika pasukan zionis itu melanjutkan serangannya terhadap pasukan Lebanon. ''Kita akan potong tangan Israel yang hendak menjangkau pasukan Lebanon,'' ancamnya.

Pidato yang berisi sikap Hizbullah itu berkaitan dengan insiden baku-tembak yang menewaskan empat orang antara pasukan Lebanon dan Israel, disampaikan Hassan Nasrullah juga dalam rangka memperingati empat tahun Perang Hizbullah-Israel tahun 2006. Perang selama 34 hari itu berakhir pada 14 Agustus.  Namun pemimpin Hizbullah itu menyampaikan pidatonya lebih cepat karena datangnya Bulan Suci Ramadhan pekan depan.

Berkaitan dengan insiden kontak tembak di wilayah perbatasan utara kedua negara itu, seorang perwira senior Angkatan Bersenjata Israel (IDF) dipastikan tewas. Selain menewaskan seorang perwiranya, sumber militer Israel menyebutkan, seorang perwira lain yang berpangkat kapten juga menderita luka serius dalam insiden tersebut.

Dua tentara Lebanon dan seorang wartawan juga tewas dalam kontak senjata yang terjadi Selasa siang di dekat Kibbutz Misgav Am, seksi perbatasan paling utara Israel, itu. Perwira IDF yang tewas dalam insiden itu bernama Letkol Dov Harari (45).

Kepala AD Israel untuk Komando Utara, Mayjen Gadi Eisenkot, mengatakan pasukannya terjebak dalam apa yang disebutnya sergapan awal para penembak jitu pasukan AD Lebanon. ''Kita bicara soal insiden sangat gawat di mana dua orang komandan menjadi korban,'' katanya kepada wartawan di Kota Kiryat Shmona.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement