Jumat 06 Aug 2010 01:48 WIB

Pensiunan Jenderal Libanon Ditahan Karena Jadi Mata-mata Israel

Tentara Lebanon membersihkan puing-puing akibat baku tembak dengan tentara Israel di perbatasan, Selasa 3 Agustus 2010.
Foto: AP
Tentara Lebanon membersihkan puing-puing akibat baku tembak dengan tentara Israel di perbatasan, Selasa 3 Agustus 2010.

REPUBLIKA.CO.ID,LIBANON--Aparat keamanan Libanon telah menahan seorang anggota senior dari sebuah partai Kristen karena dicurigai menjadi mata-mata bagi Israel. ''Fayez Karam dari Gerakan Kebebasan Patriotik yang dibentuk Jenderal Michel Aoun telah ditahan untuk diinterogasi atas dugaan keterlibatan dalam spionase untuk Israel,'' ujar seorang sumber yang dekat dengan partai itu.

Pimpinan Gerakan Kebebasan Patriotik telah dikonfirmasi atas penangkapan tersebut. Karam(64) adalah seorang jenderal di tentara Libanon selama perang saudara 1975-1990. Dia berhenti dari kemiliteran setelah Aoun, pergi ke pengasingan di Prancis.

Seperti ditulis Aljazeera, tersangka adalah orang ketiga yang ditahan selama seminggu terakhir karena dicurigai menjadi mata-mata bagi Israel. Seorang perwira tinggi militer dan karyawan operator telekomunikasi juga telah ditangkap awal pekan ini dalam operasi keamanan yang berbeda.

Dalam operasi keamanan ini, Libanon telah menahan lebih dari 70 orang yang dicurigai bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad, sejak April 2009 termasuk di dalamnya anggota pasukan keamanan dan karyawan telekomunikasi setempat. Presiden Libanon, Michel Sleiman, meminta agar agen mata-mata Israel itu dihukum berat. Bahkan, kabinet sepakat agar mereka dihukum mati.

Sejak hukuman mati bagi mata-mata Israel diberlakukan, tiga orang telah menjalani eksekusi termasuk seorang agen yang diketahui membantu Israel semasa perang Israel dengan Pejuang Hisbullah pada 2006.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement