REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--"Tak perlu menunda hingga meninggal dunia dulu untuk menyumbang, Sebab tak masuk akal bagi saya, kenapa Anda ingin membuat dunia lebih baik, namun tak sempat melihatnya.“ Kata-kata itu dilontarkan Walikota New York Michael Bloomberg, salah satu orang terkaya di Amerika Serikat. Bloomberg, yang juga merupakan bos media papan atas itu, sepakat dengan sekitar 40 miliarder Amerika Serikat lainnya, mengamalkan separuh harta kekayaannya untuk disumbangkan.
"Kalau Anda peduli dengan keluarga Anda, maka yang terbaik tentunya menciptakan dunia yang lebih baik bagi anak cucu Anda, daripada memberi anak cucu Anda uang begitu saja. Tentu banyak orang yang ingin agar anak-anaknya berkecukupan, tapi kalau Anda memberi uang begitu saja malah dapat menghancurkan hidup anak cucu Anda sendiri. Mereka harus bekerja dan bangga dengan hasil usaha mereka sendiri," tambah Bloomberg.
Adalah Warren Buffett dan Bill Gates yang memotivasi gerakan yang disebut "The Giving Pledge" ini. Duet bos Microsoft dan guru investasi itu, selama ini berusaha keras meyakinkan kaum berduit di Negeri Paman Sam tersebut untuk menyumbangkan 50 persen harta mereka bagi kegiatan amal.
Tak kurang dari pendiri media bergengsi CNN, pendiri Oracle Larry Ellison dan sutradara Hollywood George Lucas ambil bagian dalam program amal The Giving Pledge, yang informasinya dapat dilihat di internet. Nama-nama lain yang tercantum dalam daftar itu antara lain taipan dermawan David Rockerfeller dan pengusaha sekaligus ilmuwan Alfred E Mann.
Buffett menceritakan, pada awalnya mereka melakukan pendekatan pada para miliarder lainnya dengan cara sederhana. Mereka mendekati orang-orang kaya yang namanya tercantum di majalah Fortune sebagai orang terkaya. Tercatat, terdapat sekitar 400 milyader di Amerika Serikat saat ini. Buffett mengadakan pendekatan pada 70 sampai 80 orang diantaranya. Hasilnya, 40 orang sepakat dengan gagasan itu. Sebuah awal yang bagus, ujar Buffet yang merupakan bos besar perusahaan investasi Berkshire Hathaway.
Idenya adalah untuk memberikan tekanan moral, tanpa hukum yang mengikat. Belum dibuat keputusan bersama, ke sektor mana saja uang sumbangan ini nantinya akan dimanfaatkan. Namun bila saja Warren Buffett dan Bill Gates sukses menjamin janji sumbangan para milyader itu, total dana yang bakal terhimpun diperkirakan akan mencapai 600 milyar Dollar AS.
Dalam catatan Forbes, Bill Gates sendiri merupakan orang terkaya kedua di dunia. Kekayaannya yang mencapai 53 milyar Dollar AS, berada di belakang juragan telekomunikasi Mexico, Carlos Slim, yang hartanya mencapai 53,5 milyar Dollar AS.
Buffett, pengusaha terkaya ke dua di AS, yang diperkirakan mempunyai kekayaan sebesar 47 milyar Dollar AS, disebut-sebut ingin menyerahkan hampir semua uangnya demi tujuan amal. Bagaimana dengan konglomerat Indonesia?
Naskah diambil dari http://www.dw-world.de/dw/article/0,,5868422,00.html