Sabtu 07 Aug 2010 06:50 WIB

Produsen Blackberry Buat Kesepakatan dengan Otoritas Saudi

Blackberry di sebuah toko di Riyadh, Arab saudi.
Foto: AP
Blackberry di sebuah toko di Riyadh, Arab saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH--Ancaman memotong layanan Blackberry barangkali tak bakal sepenuhnya diberlakukan di Arab Saudi. Pembicaraan antara pembuat Research In Motion (RIM) dan regulator telekomunikasi Saudi telah membuat kemajuan, sebuah sumber yang terlibat langsung dalam negosiasi menyatakan.

'RIM menunjukkan pada Kamis tingkat fleksibilitas yang belum ada di sana selama tiga bulan terakhir. Kemajuan sedang dibuat. Kami mulai berdebat masalah teknis setup baru," kata sumber itu. Salah satu masalah yang dibahas serius adalah soal layanan BlackBerry Messenger yang dianggap susah untuk dipantau.

Arab Saudi merupakan pasar terbesar RIM untuk kawasan Timur Tengah dengan sekitar 700 ribu pengguna. Pemerintah Saudi mengatakan larangan Blackberry dilakukan untuk alasan keamanan nasional.

RIM sedang menghadapi tekanan untuk membuka jaringan encypted untuk pengawasan oleh pemerintah dalam keadaan yang mempengaruhi keamanan nasional.

 

India, Saudi Arabia, UAE, Lebanon dan Aljazair memiliki semua menyuarakan keprihatinan serupa yang berpusat pada akses komunikasi yang dikirim melalui perangkat Blackberry. Amerika Serikat dan Kanada telah menyatakan keprihatinan tentang implikasi dari larangan layanan tersebut.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement