Senin 09 Aug 2010 07:55 WIB

BlackBerry Urung Dibekukan di Arab Saudi

AP
AP

REPUBLIKA.CO.ID,ALKHOBAR--Sekitar 750 ribu pengguna BlackBerry di Arab Saudi masih bisa tersenyum. Otoritas setempat memberikan tenggang waktu tambahan selama 48 jam kepada produsen BlackBerry untuk sepenuhnya memenuhi tuntutannya.

BlackBerry masih diperkenankan digunakan karena produsen akhirnya mau memenuhi sebagian tuntutan pemerintah Arab Saudi. Seperti ditulis Arab News, Research in Motion Ltd (RIM), akhirnya bersedia menempatkan server di Arab Suudi meskipun tak mau sepenuhnya memberikan akses data seperti yang diberikan kepada pemerintah di negara-negara Barat.

RIM telah menyatakan kesediaannya itu kepada Komisi Teknologi Informasi dan Komunikasi setempat (CITC). Karena itu, CITC memberikan tenggang waktu selama 48 jam kepada perusahaan asal Kanada itu untuk mematuhi peraturan yang ditetapkan Arab Saudi. Sebelumnya, Blackberry diancam dilarang digunakan di Arab Saudi hari ini,

''Mengingat upaya yang dilakukan oleh penyedia layanan telepon untuk memenuhi permintaan CITC, kita telah memberikan mereka tenggang waktu tambahan 48 jam, yang berakhir pada hari Senin, dalam rangka untuk menguji solusi yang diusulkan,'' kata pihak CITC.

CITC mengatakan, keputusan akhir mengenai larangan BlackBerry akan diambil berdasarkan hasil nyata janji yang diberikan produsen tersebut. Sebelumnya, AP dan AFP mengutip pejabat regulasi dan telekomunikasi Arab Saudi, menulis kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan untuk mencegah larangan penggunaan layanan //messenger// yang sangat populer di Blackberry.

Pejabat CITC, Bandar Al-Mohammed, mengatakan RIM bersedia untuk menempatkan server di Arab Saudi. Lembaga itu kini sedang menguji coba cara untuk memasang instalasi server BlackBerry di dalam negeri. ''Kesepakatan sudah hampir tercapai, dan kami sedang dalam proses penyelesaian akhir,'' ungkap seorang pejabat di salah satu operator selular di Arab Saudi.

Arab Saudi berniat melarang penggunaan Blackberry dengan alasan bisa mengancam keamanan dalam negerinya. Pasalnya, otoritas setempat tak bisa memantau informasi yang dienkripsi yang dikirim oleh pengguna Blackberry di sana karena server yang berada di luar negeri. Pada hari Selasa lalu, CITC mengumumkan larangan penggunaan BlackBerry karena RIM tidak mau memenuhi persyaratan peraturan yang dibuatnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement