Senin 09 Aug 2010 21:23 WIB

Banjir Belum Usai, Pakistan Dihantam Longsor Mematikan

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD--Tanah longsor telah menimbun dua desa di wilayah Pakistan utara, 8 Agustus. Hujan lebat yang terus mengguyur menghalangi upaya penyelamatan jutaan penduduk yang terkena musibah banjir.

Pejabat setempat mengatakan 28 tubuh telah ditemukan, sementara 25 orang lain masih dinyatakan hilang setelah longsor terjadi. Media lokal Pakistan melaporkan puluhan kematian lain terjadi akibat banjir dan pejabat mengakui mereka berjuang keras mengatasi situasi.

Paling sedikit 1.600 orang meninggal dalam bencana terburuk negara yang terjadi dalam 80 tahun terakhir. Sekitar 14 juta orang terkena dampak langsung musibah itu.

Tanah longsor menghantam dua desa di provinsi Gilgit-Baltistan, Sabtu. Hingga kini petugas penyelamat masih mencoba mengevakuasi jenazah dari timbunan lumpur.

 

Dalam insiden lain yang masih terkait banjir, sekitar 14 orang tewas ketika sebuah kereta lori membawa penumpang melewati sebuah sungai di provinsi Lower Dir, tersapu air bah, demikian menurut media lokal.

Sebagian besar kejadian yang merenggut nyawa terjadi Pakistan utara. Namun mengingat hujan lebat masih belum menampakkan tanda-tanda berhenti, kawasan selatan kini juga dalam siaga merah.

Satu bendungan di provinsi Sindh telah jebol. Para teknisi memperingatkan bahwa bendungan besar utama, Tarbela dan Mangla di utara mendekati kapasitas maksimumnya. Kantor meteorologi Pakistan mengingatkan bahwa sedikitnya dua hari lagi hujan diperkirakan mengguyur Sindh, di mana otoritas lokal menyatakan kemungkinan ancaman banjir sekala ekstrim.

Hujan lebat lanjutan juga diperkirakan akan jatuh di provinsi barat daya Kyber Pakhtunkhwa, yang sudah dihantam banjir.

sumber : bbc/ap

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement