REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Pakistan yang luluh lantak akibat banjir menerima bantuan internasional sebesar 300 juta dolar AS. Namun penyaluran dana lambat, para korban mengkritik pemerintah yang dituduh terlambat minta bantuan.
Badai muson yang menyebabkan banjir bandang di Pakistan merugikan 20 juta orang, menyapu bersih desa-desa, sawah, prasarana, dan menewaskan 1.400 orang. UNICEF memperkirakan 5500 sekolah dan 1300 pusat kesehatan hancur, dan 5000 gedung sekolah digunakan untuk menampung para pengungsi.
Bank Dunia setuju meminjamkan 900 juta dolar AS dengan alasan efek musibah terhadap ekonomi negara itu sangat besar dan butuh bertahun-tahun untuk memulihkannya.
Sejumlah negara seperti Afghanistan, Turki, Amerika Serikat, dan Arab Saudi akan mengucurkan jutaan dolar bantuan. PBB memperkirakan dibutuhkan bantuan hingga 460 juta dolar AS, dan saat ini sudah terkumpul 40 persennya. PBB juga memperingatkan ancaman gelombang kematian kedua yang diakibatkan penyakit dan kurangnya bahan pangan.
Inggris mengatakan, Pakistan dirugikan dengan citra buruknya karena selalu dihubungkan dengan kegiatan terorisme.