Senin 23 Aug 2010 23:38 WIB

Evakuasi Korban Banjir Cina Meningkat Menjadi 250 Ribu Lebih

Rep: Wulan Tunjung Palupi/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Jumlah warga yang dievakuasi akibat banjir meningkat menjadi 250 ribu orang lebih di wilayah Cina Utara pada Senin (23/8). Di wilayah yang berbatasan dengan Korea Utara itu hujan deras turun nyaris berturut-turut selama pekan lalu yang menyebabkan sungai Yalu meluap.

Meskipun pada awal pekan ini kantor berita Xinhua menyatakan debit air di sungai tersebut sudah dilaporkan menurun. Empat orang tewas, termasuk pasangan lansia berumur 70 tahun dan seorang ibu dan anak, setelah rumah mereka di Dandong hanyut oleh banjir bandang. Warga telah dievakuasi setelah level sungai Yalu naik ke tingkat tertinggi dalam satu dekade.

Pejabat Departemen Sumber Daya Air di Provinsi Liaoning, di mana Dandong terletak, membenarkan bahwa empat orang telah meninggal meskipun dia tidak dapat memberikan rincian.

Central News Agency milik pemerintah Korea Utara menyatakan, hujan lebat dan air dari luapan sungai Yalu, atau yag disebut Amnok di Korut membanjiri rumah, bangunan publik dan lahan pertanian di lebih dari lima desa dekat Sinuiju.

Sedikitnya 5.150 orang telah dievakuasi dan warga bertahan di atas atap atau berlindung di puncak-puncak bukit. Perbatasan Cina dan Korea Utara merupakan wilayah yang vital bagi Korut untuk menggerakkan ekonomi bagi Korut. Banjir menyebabkan perdagangan terhenti dan begitu pula aktivitas ekonomi lain di wilayah perbatasan.

Sementara itu, Pakistan yang masih berjuang untuk mengatasi dampak banjir, terancam mengalami banjir lagi. Kota Shadaqot, Provinsi Sindh, Pakistan bagian selatan, dilaporkan rentan terkena banjir.

Pihak berwenang setempat berjuang sekuat tenaga untuk membangun tanggul yang akan menahan luapan air ke kota. Namun, menurut sejumlah organisasi kemanusiaan, tanggul itu masih rentan terhadap bencana banjir yang sudah tiga minggu melanda Pakistan.

Barisan truk, traktor, dan kereta keledai sibuk membawa warga yang hendak keluar dari daerah bencana. "Berbahaya kalau tetap bertahan di kota," kata Riaz Hussain, warga yang mengungsi bersama anggota keluarga dan harta bendanya, termasuk kerbau miliknya.

Sementara, air bah menerabas sejumlah wilayah di utara Provinsi Sindh melaluitanggul-tanggul yang ada. Warga setempat berupaya menghindarkan arus banjir mendekati rumah-rumah mereka.

Pejabat pemerintah mengatakan, hujan diperkirakan turun di sejumlah wilayah Provinsi Punjab tengah, Sindh bagian selatan, dan Khyber-Pakhtoonkhwa barat laut dalam 24 jam mendatang.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement