REPUBLIKA.CO.ID, MANILA - Setidaknya tujuh turis asal Hong Kong tewas selama pengepungan yang dramatis dalam sebuah pembajakan bus di ibukota Filipina pada hari Senin. Sumber resmi pemerintah Hong Kong menyebut hal ini sebagai "insiden paling buruk atas warga Hong Kong di luar negeri."
Sang pembajak diidentifikasi sebagai mantan polisi bernama Rolando Mendoza yang dipecat pada tahun 2008 karena dituduh terlibat dalam kejahatan narkoba dan pemerasan. Mereka mengatakan ia membajak bus setelah putus asa dalam upaya untuk bisa kembali bekerja.
Ambulans terlihat membawa lima tubuh ke Rumah Sakit Dokter Manila. Empat diketahui tewas dan satu orang dalam kondisi kritis. "Dia dalam perawatan intensif kami," kata Faith Gaerlan, kepala kedokteran darurat di rumah sakit itu. Dua rumah sakit lain juga dilaporkan telah menerima tiga korban tewas. Kepala polisi Metropolitan Manila Direktur Leocadio Santiago mengatakan, polisi tidak bisa segera memberikan angka yang sebenarnya tentang jumlah korban tewas dan mereka yang selamat.
Sebelumnya, polisi menyerbu bus setelah tembakan terdengar dari bus wisata yang dibajak berikut 15 wisatawan Cina di dalamnya. Empat orang merangkak keluar dari pintu belakang setelah penyanderaan itu. Polisi tidak dapat masuk ke dalam bus untuk lebih dari satu jam setelah negosiasi yang laot dan mereka memutuskan untuk menyerbunya. Mereka mengelilingi bus, memecahkan jendela dan menembak, tapi Mendoza menahan mereka dengan menembakkan kembali.
Krisis ini akhirnya berakhir ketika polisi melempar gas air mata ke dalam bis, dan menembak lagi. "Dia menggunakan para wisatawan sebagai perisai manusia. Tapi dia panik dan mundur ke bagian depan bus. Salah satu penembak jitu kami berhasil menembak dirinya di kepala," kata pemimpin tim serangan itu, Supt Nelson Yabut kepada wartawan.
Bus wisatawan Cina itu berisi 22 orang wisatawan. Sebelumnya tujuh sandera dibebaskan. Ia meminta pekerjaannya kembali untuk membebaskan sisanya. Menurut laporan surat kabar tahun 2008, ia termasuk dalam lima perwira yang dipecat atas tuduhan terlibat perampokan, pemerasan, dan penyuapan.
Para turis Filipina ini terbang ke Manila dalam rombongan yang diorganisasi oleh biro perjalanan Hong Thai Travel Services Ltd. General Manajer biro, Susanna Lau, mengatakan pada Hong Kong Cable TV kelompok tur telah meninggalkan Hong Kong pada tanggal 20 Agustus untuk kunjungan ke Manila dan dijadwalkan untuk terbang kembali ke Hong Kong pada hari Senin. Dia mengatakan, selain pemandu wisata, terdapat 20 wisatawan yang terdiri dari tiga anak dan 17 orang dewasa dalam bus itu. Empat orang berkewarganegaraan Filipina yang merupakan kru lokal juga ada di dalamnya.