REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR--Raksasa ritel asal Prancis, Carrefour berencana untuk menjual bisnisnya di Malaysia, di tengah spekulasi perusahaan juga akan melakukan hal yang sama Singapura dan Thailand atau bahkan hengkang dari Asia Tenggara sama sekali.

"Kami mendengar bahwa Carrefour sedang mempertimbangkan divestasi. Ini adalah untuk tujuan rasionalisasi usaha di luar negeri mereka," kata Deputi Menteri Perdagangan Malaysia, Mukhriz Mahathir.

"Mereka ingin menjual bisnis mereka (di Malaysia)," katanya, menambahkan bahwa hipermarket lain tertarik untuk mengambil alih ke-23 cabang Carrefour di negara itu. "Ada banyak pelamar."

Namun, tak ada konfirmasi dari Carrefour Malaysia menyangkut soal ini. Low Ngai Yuen, direktur pemasaran dan komunikasi Carrefour, menolak untuk menanggapi hal ini.

Yeah Kim Leng, kepala ekonom pada perusahaan riset finansial RAM Holdings, mengatakan kepergian Carrefour dari Asia Tenggara telah ditandai dengan baik. "Berita itu telah ada selama beberapa waktu. Ini merupakan rahasia umum bahwa Carrefour ingin menarik keluar bisnisnya dari Malaysia, Thailand, dan Singapura. Mereka telah berancang-ancang lama untuk ini," ujarnya.

Ia menyatakan Carrefour ingin mengkonsolidasikan bisnisnya dan memindahkan sumber daya untuk pasar India yang tengah booming.

Ikuti Whatsapp Channel Republika