Sabtu 28 Aug 2010 04:55 WIB

Netanyahu Usulkan Pertemuan dengan Abbas Setiap Dua Pekan

REPUBLIKA.CO.ID,JERUSALEM--Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengusulkan pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas dilakukan setiap dua pekan untuk meningkatkan prospek perundingan perdamaian Timur Tengah, kata satu sumber diplomatik, Jumat. Netanyahu, yang akan mengunjungi Washington pekan depan untuk melakukan perundingan langsung, berniat "melakukan perundingan langsung," kata sumber itu yang tidak bersedia namanya disebutkan. Tidak ada segera tanggapan dari pihak Palestina.

Usulan itu disampaikan kepada Washington, tempat kedua pemimpin itu akan menghadiri jamuan makan malam dengan Presiden Barack Obama,1 September. Abbas dan Netanyahu akan melakukan perundingan pada hari berikutnya setelah beberapa bulan kontak-kontak tidak langsung, di tengah-tengah ketidak pastian apakah mereka dapat mencapai satu persetujuan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengatakan AS yakin semua masalah penting dapat diselesaikan dalam setahun. Tetapi menteri luar negeri Israel mengatakan tidak ada peluang untuk mencapai perjanjian dalam batas waktu itu. Perudingan-perundingan itu dapat tersandung segera pada 26 September ketika batas waktu pembekuan sementara pembangunan permukiman baru Israel di wilayah Tepi Barat yang diduduki berakhir.

Abbas yang kekuasaannya terbatas di Tepi Barat sejak kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza tahun 2007, mengancam akan menarik diri dari perudingan jika Israel tetap melakukan pembangunan permukiman baru.  Amerika Serikat menentang perluasan permukiman tetapi tidak menyerukan Netanyahu memperpanjang pembekuan pembangunan itu, satu tindakan yang dapat merusak pemerintah koalisi yang dikuasai partai-partai yang pro pemukim termasuk dirinya sendiri.

AS mendesak Israel dan Palestina tidak melakukan tindakan yang dapat merusak perundingan-perundingan dan mengatakan masalah  permukiman akan diajukan dalam perudingan pekan depan. Berdasarkan usulan Netanyahu, ia dan Abbas akan bertemu setiap dua minggu untuk "berusaha mencapai pengertian mengenai masalah-masalah penting, dan setelah itu dua tim akan membicarakan rincian-rincian," kata sumber diplomatik.

Sumber itu mengatakan Netanyahu memilih satu tim kecil panasehat dengan Jaksa Agung Yitzhak Molcho sebagai ketua juru runding. Seorang pejabat Israel mengutip pernyataan Netanyahu yang mengatakan: "Satu-satunya perundingan serius di Timur Tengah adalah perundingan-perundingan langsung yang tenang dan berlanjut antara para pemimpin itu mengenai masalah-masalah penting."

Satu formula yang sama digunakan dalam perundingan perdamaian antara orang yang digantikan Netanyahu, Ehud Olmert dan Abbas, yang melakukan serangkaian pertemuan setiap beberapa minggu.

Perundingan Olmert dan Abbas, yang dimulai dalam konferensi tahun 2007 juga di AS, hampr mencapai satu perjanjian penuh, kata kedua pemimpin tersebut saat itu.

Tetapi perundingan itu berantakan ketika Olmert yang terlibat skandal terpaksa mengundurkan diri dan kemudian ambruk segera setelah Israel mulai menyerang Jalur Gaza akhir tahun 2008. Banyak pertemuan diselenggarakan di kediaman resmi Olmert, tetapi Olmert juga adalah perdana menteri Israel pertama mengunjungi Tepi Barat sejak tahun 2000, bertemu dengan Abbas di Jericho.

sumber : ant/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement