REPUBLIKA.CO.ID, KABUL —Sekitar 30 milisi Talibat, termasuk pelaku bom bunuh diri, menyerang pangkalan tentara AS di timur Afghanistan, Sabtu (28/7) demikian menurut keterangan pejabat. Namun belum ada keterangan detail mengenai kemungkinan korban jiwa dan kerusakan.
Serangan itu dimulai malam menjelang dini hari di basis militer Forward Operating Base Chapman dengan konstruksi pertahanan baik, di propinsi Khost, dekat perbatasan tenggara dengan Pakistan. Di kawasan itu pula pasukan gabungan AS dan sekutunya meningkatkan operasi melawan pemberontak Taliban.
Tujuh pejabat Badan Intelijen Amerika (CIA) terbunuh akibat ledakan bom bunuh diri di dalam basis, Desember lalu. Itu adalah serangan paling mematikan kedua dalam sejarah CIA.
Jurubicara untuk Pasukan Bantuan Keamanan Internasional, pimpinan NATO, Komandan Katie Kendrick, mengonfirmasi adanya serangan tersebut namun tidak dapat memberi detail lain. "Ada aktivitas penyelidikan yang masih berlangsung di sana, namun insiden itu masih segar, baru terjadi sehingga saya tak bisa memberi keterangan lebih lanjut," ujar Kendrick.
Sementara juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan 30 orang pejuang telah menyerang basis militer. Mereka termasuk pengebom bunuh diri, penembak roket dan penembak senapan mesin. Pernyataan itu diungkap Mujahid lewat telepon dari lokasi tak terdeteksi.
Terlepas dari keberadaan hampir 150 ribu tentara asing, kekerasan di penjurut Afghanistan mencapai titik terburuk sejak Taliban digulingkan oleh pasukan Afghan yang didukung AS pada 2001.
Pemberontak Taliban, semenjak itu, telah meningkatkan serangan bertubi-tubi di Afghanistan dalam upaya menggusur pemerintahan saat ini dan memaksa pasukan asing keluar. Lebih dari 2.000 tentara asing terbunuh, sebagian besar dari Amerika, sejak konflik dimulai.
Ratusan warga sipil juga sering terperangkap dalam baku tembak. Sejauh ini kematian warga sipil meningkat hingga 31 persen dalam enam bulan pertama tahun ini, demikian menurut laporan PBB.