Kamis 02 Sep 2010 06:16 WIB

Menhan: Kuwait tak akan Serang Negara Lain

REPUBLIKA.CO.ID,KUWAIT CITY--Kuwait berencana untuk membeli rudal Patriot dari Amerika Serikat, namun tidak mengizinkan wilayahnya dijadikan tempat peluncuran serangan, kata menteri pertahanan dalam pernyataan Rabu. Sheikh Jaber Mubarak al-Sabah mengatakan, pembelian rudal Patriot senilai 900 juta dolar itu ditujukan untuk meningkatkan kapabilitas militernya dan tidak akan "menyalahgunakannya." "Kami tidak membeli senjata untuk melancarkan serangan terhadap negara lain, dan kami tidak menyetujui serangan-serangan diluncurkan dari wilayah kami, terhadap negara lain," kata menteri.

AS memiliki beberapa pangkalan militer di Kuwait, termasuk Kamp Arifjan, salah satu dari fasilitas militer AS terbesar di kawasan itu. Terdapat antara 15.000 sampai 20.000 tentara AS yang ditempatkan di Kuwait.

Kuwait yang kaya minyak merupakan sekutu dekat AS, yang tidak memerintahkan tindakan militer terhadap Iran, berkaitan dengan program nuklirnya yang kontroversial.

AS dan sekutunya, Israel, di samping negara-negara Barat lainnya, meyakini bahwa Iran berupaya membangun persenjataan nuklir. Teheran, yang mulai mengisi bahan bakar pembangkit listrik tenaga nuklir pertamanya yang buatan Rusia pada Agustus, membantah keras tuduhan-tuduhan tersebut dan mengatakan, programnya adalah untuk listrik keperluan sipil.

Iran telah berulangkali mengingatkan negara-negara Arab tetangganya di Teluk, bahwa pihaknya akan melancarkan serangan rudal terhadap mereka jika mereka mengizinkan Washington menggunakan pangkalannya untuk menyerang republik Islam itu. Pada bulan lalu, Pentagon mengatakan pihaknya melaporkan kepada Kongres AS mengenai penjualan rudal Patriot dan mengatakan "Kuwait memerlukan rudal-rudal ini untuk memenuhi ancaman-ancaman kini dan ke depan senjata-senjata musuh dari udara ke darat."

Sementara itu menteri pertahanan Kuwait mengatakan, negaranya belum membuat keputusan akhir mengenai pembelian beberapa pesawat tempur Rafale bikinan Prancis, dan mengatakan pihak militer juga mengincar untuk membeli pesawat-pesawat tempur Eropa dan Amerika lainnya.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement