REPUBLIKA.CO.ID,Presiden Amerika Barack Obama menandai berakhirnya misi tempur Amerika di Irak, dengan mengatakan sudah waktunya untuk bergerak maju karena rakyat Irak telah memegang tanggung jawab utama atas keamanan mereka.
Dalam pidato nasionalnya Selasa malam waktu setempat, Presiden mengucapkan penghargaan kepada pria dan wanita dalam angkatan bersenjata, dengan mengatakan mereka telah banyak berkorban dan bertugas jauh dari keluarga mereka. Ia mengatakan lebih dari 4.400 tentara Amerika telah tewas dalam perang Irak, yang mulai bulan Maret tahun 2003 di bawah pemerintahan Presiden waktu itu, George W. Bush.
Obama, yang menentang keputusan Bush untuk melakukan perang itu, mengatakan ia berbicara dengan pendahulunya tersebut pada hari Selasa.
Presiden Obama juga mendorong para pemimpin Irak untuk melangkah maju dengan menyadari keadaan yang mendesak dalam pembentukan pemerintah yang inklusif. Irak berada dalam kemacetan politik setelah pemilu bulan Maret yang tidak menghasilkan pemenang yang jelas.
Kira-kira 50.000 tentara Amerika tetap tinggal di Irak. Presiden mengatakan pasukan transisi akan tetap berada di Irak untuk menasehati dan membantu pasukan keamanan Irak, membantu pasukan Irak dalam misi kontra-terorisme dan melindungi kaum sipil Amerika. Ia mengatakan bahwa sesuai dengan persetujuan Amerika dengan Irak, semua pasukan Amerika akan meninggalkan Irak sebelum akhir tahun depan.