REPUBLIKA.CO.ID,Presiden Amerika Barack Obama hari Rabu memulai serangkaian pertemuan dengan para pemimpin Timur Tengah, menjelang babak baru pembicaraan perdamaian langsung antara Israel dan Palestina.
Presiden Obama mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, pada pertemuan kedua hari ini.
Sebelum pertemuan itu, juru bicara Palestina Nabil Abu Rudeina memberitahu para wartawan bahwa perundingan akan gagal kecuali bila Israel memperpanjang moratorium pembangunan permukiman di Tepi Barat. Moratorium itu akan berakhir tanggal 26 September mendatang.
Sebelumnya hari Rabu pagi, Obama bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dalam jumpa pers bersama, kedua pemimpin mengutuk serangan yang menewaskan empat pemukim Israel hari Selasa di Tepi Barat.
Netanyahu mengatakan, pembicaraannya yang “terbuka, produktif, dan serius” dengan Obama terfokus pada perlunya pengaturan keamanan yang dapat mencegah serangan-serangan demikian.
Besok hari Kamis, para perunding Israel dan Palestina akan memulai perundingan langsung pertama mereka sejak akhir 2008.
Presiden Obama juga akan bertemu dengan Raja Yordania Abdullah dan Presiden Mesir Hosni Mubarak, pemimpin-pemimpin dari hanya dua negara Arab yang sudah menyelesaikan persetujuan perdamaian dengan Israel.
Sementara itu, Rabu ini ratusan orang yang berkabung menghadiri pemakaman empat pemukim Israel yang tewas akibat aksi penembakan dengan kendaraan di Tepi Barat, Selasa kemarin.
Sayap militer kelompok militan Hamas telah mengaku bertanggungjawab atas serangan itu, Pasukan keamanan Palestina menanggapi aksi itu dengan menanangkap lebih dari 200 orang yang diduga terkait Hamas dalam operasi penggerebekan semalam di Tepi Barat.