Jumat 03 Sep 2010 09:30 WIB

Hillary Clinton Pun Bersuara dalam Perundingan Palestina-Israel

Rep: Agung Sasongko/ Red: irf
Menlu AS Hillary Clinton (tengah) bersama Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kanan) dan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu (kiri)
Foto: ap
Menlu AS Hillary Clinton (tengah) bersama Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kanan) dan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton optimistis perundingan antara Palestina dan Israel dapat mewujudkan solusi yang diinginkan sekalipun sulit. Meski sulit, Hillary mengatakan itulah harga yang harus dibayar untuk mewujudkan perdamaian. "Sebagian dari anda semua yang hadir tentu melihat harga yang harus dibayar telah menuai hasil," papar Hillary ketika membuka perundingan Palestina dan Israel yang berlangsung Kamis malam atau Kamis pagi waktu AS.

Hillary menuturkan  banyak persoalan yang sulit untuk ditangani. Karena itu, perlu kesabaraan, ketahanan dan kepemimpinan untuk menjadikan hari ini bukan yang terakhir melainkan seterusnya. "Anda telah melakukan langkah pertama untuk membentuk konsep satu negara, saya percaya, dua orang ini (PM Netanyahu dan Presiden Abbas), mereka adalah pemimpin, mereka akan mewujudkan kenyataan itu dan kita akan selalu membantu," ujarnya.

Hillary menambahkan sudah saatnya kedua belah pihak membuat putusan untuk mengakhiri konflik dan berdamai satu sama lain.  "Kepemimpinan anda yang akan memutuskan masa depan, anda yang menentukan masa depan, keluarga dan  masyarakat  anda. kami membutuhkan dukungan dan kesabaran anda," katanya.

Oleh karena itu, kata Hillary, masyarakat harus menyadari harga yang harus dibayar. "Saya tahu kekecewaan di masa lalu. Saya juga tahu, kita tidak bisa menjalankan semua ini tanpa kalian," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement