REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Para pemimpin Israel dan Palestina, Kamis (2/9), sepakat untuk membentuk kerangka kerja perjanjian damai yang dilakukan dalam dua putaran. Langkah tersebut dianggap sebagai bentuk keberhasilan kedua negara setelah dua tahun tidak melakukan perundingan perdamaian.
Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, George Mitchell, mengumumkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, akan bertemu lagi pada 14 dan 15 September 2010 mendatang di Timur Tengah. Kemungkinan, keduanya akan bertemu di sebuah resort Laut Merah, Sharm el-Sheik, Mesir.
Mitchell mengatakan, agenda yang dibicarakan dalam pertemuan berikutnya difokuskan pada arah penegasan garis-garis besar perjanjian. Sehingga, dari langkah itu bisa membentuk sebuah kesepakatan yang dilaksanakan dalam waktu satu tahun.
Selain itu, Mitchell mengatakan bahwa kedua pemimpin itu berjanji untuk bekerja sama untuk menyelesaikan permusuhan dan kecurigaan akibat konflik wilayah yang sudah lama terjadi.
"Saya yakin kedua pemimpin itu berkomitmen untuk melakukan segala sesuatunya untuk mencapai hasil yang baik," kata Mitchell kepada wartawan.
Namun, Mitchell menolak membahas secara rinci tentang perjanjian kerangka perjanjian seperti apa yang dibuat untuk menyelesaikan masalah kedua negara tersebut.