Jumat 03 Sep 2010 19:57 WIB

Perang Narkoba Meksiko, Tentara Tewaskan 25 Orang Sindikat

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Endro Yuwanto
Perang narkoba di Meksiko masih terus berlangsung/ilustrasi.
Perang narkoba di Meksiko masih terus berlangsung/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MONTERREY--Baku tembak terjadi antara tentara Meksiko dengan sekelompok pria bersenjata yang diduga bagian dari sindikat narkoba di negara bagian Nuevo Leon dekat perbatasan Meksiko dan Texas, Amerika Serikat (AS), Kamis (2/9). Pihak militer mengumumkan 25 anggota sindikat tersebut tewas.

Menurut seorang juru bicara militer yang enggan disebutkan namanya, pada siang hari sebelum baku tembak terjadi, tentara sedang melakukan patroli di Kota Trevino. Tiba-tiba, tentara mendapat serangan dari sebuah peternakan yang diduga dikendalikan oleh sindikat narkoba Zatas.

Kemudian, lanjut juru bicara tersebut, tentara balas menembak dan menyerang peternakan itu. Akibat serangan balasan tentara, 25 orang anggota sindikat tewas. "Tapi tidak satu pun tentara yang tewas atau mengalami luka serius," kata juru bicara itu.

Juru bicara itu menambahkan, pihaknya juga menyelamatkan tiga orang diyakini sebagai korban penculikan yang dilakukan oleh sindikat. Selain itu, pihaknya juga menyita 20 kendaraan dan sejumlah senjata beserta amunisinya yang jumlahnya belum bisa ditentukan.

Perang terhadap jaringan sindikat narkoba di Meksiko telah menelan lebih dari 28 ribu jiwa. Perang tersebut merupakan instruksi dari Presiden Felipe Calderon saat baru menjabat pada 2006 lalu.

The Zetas, sindikat narkoba yang paling terkenal, pada awalnya adalah sebuah kelompok pembunuh bayaran. Namun, mereka berevolusi menjadi sindikat narkoba yang paling kuat. Mereka memiliki saingan, yaitu sindikat Kelompok Teluk yang dulunya adalah sekutu mereka sendiri. Saat ini, mereka saling bertempur satu sama lain.

Menurut catatan pemerintah, pertempuran antara dua kelompok tersebut, telah meningkatkan jumlah pembunuhan di dua negara bagian yaitu Nuevo Leon dan Tamaulipas.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement