REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Paling tidak 22 orang tewas, Jumat akibat serangan bunuh diri yang ditujukan ke satu acara kelompok Syiah di kota Quetta, Pakistan barat daya, terbaru dalam serangan-serangan sektarian.
Para pejabat polisi mengatakann aksi kekerasan itu meletus setelah serangan terebut dengan orang-orang saling menembak sementara yang lainnya lari untuk menghindari konflik itu.
Bom itu agaknya ditujukan pada satu pawai 450 orang untuk Hari Al Quds, satu peringatan internasional tahunan yang diselenggarakan masyarakat Syiah yang menentang pendudukan Israel atas Jerusalem dan untuk menunjukkan solidaritas pada warga Muslim Palestina.
"Paling tidak 11 mayat dibawa ke beberapa rumah sakit. Lebih dari 40 orang cedera," kata Akbar Magsi, seorang perwira senior polisi di Quetta. Dua pejabat intelijen di Quetta mengkonfirmasikan jumlah korban tewas itu.
Jaringan televisi lokal AaJ melaporkan seorang dari sopir-sopirsnya tewas akibat ledakan itu, sementara stasiun-stasiun televisi lainnya melaporkan bahwa seorang pewarta dan tiga juru kamera cedera dalam insiden itu.
Pekerja sukarela Mujahid di lokasi itu mengemukakan kepada ARY TV: "Kami membawa 17 orang yang cedra ke rumah sakit." Saluran-saluran televisi menunjukkan pasien-pasien dibawa dalam kursi roda ke sebuah ruma sakit terdekat.
Ini adalah terbaru dalam serangkaian serangan saat warga Muslim melaksanana hari-hari terakhir puasa. Sebelumnya, paling tidak seornag tewas dan empat lainnya cedera, Jumat ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan bom yang dililit ditubuhnya dekat sebuah masjid sekte Ahmadiyah di kota Mardan di Pakistan barat laut, kata polisi.
"Seorang pembom bunuh diri sedang berusaha memasuki tempat sholat jemaah Ahmadiyah, tetapi dicegat oleh para penjaga di luar tempat itu dan kemudian meledakkan bom yag dibawanya," kata komandan polisi Marda, Waqif Khan kepada AFP.
Di kota Peshawar, Pakistan barat laut, yang sering jadi sasaran gerilyawan paling tidak tiga polisi cedear ketika sebuah bom meledak dekat kendaraan patroli mereka, kata polisi.
Para personil polisi sedang memeriksa kendaraan d jalan kota itu dan pejabat senior polisi Mohammad Karim Khan mengatakan bom itu diledakkan melalui alat pengendali jarak jauh.
Pada hari Rabu tiga pembom bunuh diri menewaskan 31 orang dan mencederai ratusan orang ketika mereka mentargetkan satu proses berkabung yang dikuti ribuan orang pada saat berbuka puasa.
Aksi kekerasan menyangkut agama d Pakistan terutama antara kelompok Sunni dan Syiah menewaskan lebih dari 4.000 orang dalam satu dasawasa belakangan ini. Warga Sunni merupakan mayoritas di Pakistan yang berpenduduk 160 juta jiwa itu, dengan Syiah sekitar 20 persen dar jumlah penduduk negara itu.
Mei lalu hampir 100 orang tewas di kota Lahore setelah para gerilyawan menyerang dua tempta sholat Ahmadiyah dengan menggunakn senapan dan granat. Pria-pria bersenjata itu menyerbu rumah sakit tempat para korban dirawat dan membunuh empat orang dalam baku tembak.