Senin 06 Sep 2010 11:17 WIB

Komunitas Gay Malaysia Diam-diam Dirikan Gereja Khusus Homoseksual

Rep: Al Arabiya/ Red: Budi Raharjo
Pendeta Ouyang Wen Feng
Foto: Al Arabiya
Pendeta Ouyang Wen Feng

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR--Entah apa yang sedang terjadi di Malaysia. Kabar tak sedap ini sudah barang tentu bisa sangat mencemari negeri jiran itu.

Tanpa sepengetahuan otoritas setempat, kalangan homoseksual alias gay setempat telah mendirikan sebuah gereja untuk kalangan mereka selama tiga tahun terakhir di pinggiran Kuala Lumpur. Gereja itu didirikan oleh pendeta Ouyang Wen Feng yang juga seorang gay.

Selama beroperasi secara diam-diam, geraja itu menggelar kebaktian dan memberikan pelajaran mengenai alkitab bagi sekelompok gay beragama Kristen setiap hari Minggu. Namun setelah tiga tahun berdiri, pendeta Ouyang akhirnya mengumumkan kepada publik perihal gereja yang dipimpinnya itu. Dia ingin gereja itu bisa beroperasi secara legal.

Kontan, keinginan Ouyang itu menuai kritikan dan amarah dari kalangan pemuka agama setempat. Apalagi, homoseksual masih dikategorikan kejahatan yang bisa dikenakan hukuman 20 tahun penjara. Pemuka agama di sana pun khawatir pendirian gereja bagi kalangan gay itu hanya akan mendorong perilaku homoseksualitas.

Keinginan Ouyang itu tampaknya tak lepas dari misi komunitas gay di Malaysia yang memperjuangkan hak-haknya. ''Kami bekerja untuk menarik lebih banyak orang agar mau bergabung dengan gereja, untuk orang-orang Kristen agar keluar dan menjalani kehidupan yang sesungguhnya,'' ujar pendeta Ouyang yang telah menikah selama sembilan tahun sampai ia mempublikasikannya pada publik pada 2006.

''Apakah seseorang gay atau normal atau biseksual, mereka memiliki orientasi seksual, itu bukan sesuatu yang membuat kita menjadi gay.''

Ouyang mengatakan, gereja juga melayani kalangan biseksual, waria, serta heteroseksual. Dia ingin menunjukkan bahwa komunitas ini tidak sendirian. ''Ketika saya masih muda, saya mengharapkan ada seseorang yang baik, yang sangat dikagumi dan dihormati di masyarakat, mau berterus terang dan mengatakan bahwa saya juga seorang gay,'' ujar pria berusia 40 tahun ini.

Tokoh agama Malaysia menentang keras kalangan orientasi seks menyimpang itu. Otoritas keagamaan setempat pada 2008 pernah mengeluarkan fatwa larangan terhadap homoseksual atau lesbian. ''Homoseksualitas akan menghancurkan dunia kita, dan tidak mensyukuri ciptaan Tuhan,'' kata seorang ulama, Harussani Zakaria. ''Homoseksualitas adalah hal yang sangat buruk. Allah telah menciptakan pria dan wanita, bagaimana bisa pria berpasangan dengan pria, dan wanita dengan wanita?''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement