Senin 06 Sep 2010 22:51 WIB

Informasi Rahasia Kunjungan Paus Tertinggal di Bar

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Paus Benedictus XVI
Foto: BBC
Paus Benedictus XVI

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Dokumen rahasia kunjungan Paus Benediktus XVI ditemukan di sebuah pub bernama 'Moorings Bar and Grill', London. Dokumen ini berisikan sejumlah  informasi rencanan agenda Paus selama di Inggris.

Meski kebocoran informasi ini tidak membatalkan kedatangan Paus, dugaan adanya rencana 'mengganggu' kunjungan pemimpin umat katholik sedunia itu kian besar. "Jika dokumen ini jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab, maka bisa dipastikan rencana jahat bakal terlaksana," ungkap manajer bar tersebut, Jim Treherne.

Selain informasi tentang kendaraan dan kediaman Paus, dokumen itu juga berisikan informasi tentang kedatangan Paus, lokasi kamar Paus mengenakan jubahnya serta rute yang akan dilaluinya sebelum memimpin misa. Hingga kini, pihak kepolisian Inggris belum mengidentifikasi pelaku yang meninggalkan dokumen tersebut.

"Dokumen itu berada disebuah meja yang sebelumnya digunakan dua pria berpakaian formal yang cerdas dan tengah menikmati makan siang bersama sebotol anggur," kata dia seperti dikutip dari Dailymail, Ahad (5/9). Treherne awalnya menunggu ada orang yang datang mengambil kembali, namun tak ada hingga restoran tutup. Ia pun segera membawa dokumen tersebut ke polisi.

Sebagai informasi, kunjungan Pemimpin tertinggi Gereja Roma ke Inggris merupakan kali ketiga. Dalam kunjungannya, Paus direncanakan memimpin misa sekaligus memimpin acara pemberkatan Kardinal Inggris, John Henry Newman, pada 19 September mendatang. Selama misa berlangsung diperkirakan 2.000 pemimpin gereja Katholik Roma dan 2.000 tamu undangan dijadwalkan hadir.

Seiring dengan rencana kedatangan Paus ke Inggris, tak sedikit masyarakat Inggris yang menilai negatif kunjungan itu. Penilaian muncul setelah berkembang isu yang mengatakan biaya yang dikeluarkan Pemerintah Inggris selama kunjungan Paus mencapai 20 juta poundsterling. Menanggapi isu negatif itu, salah seorang juru bicara pemerintah menyatakan biaya yang demikian besar sangatlah wajar untuk dikeluarkan. "Keamanan Paus merupakan priotitas utama," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement