REPUBLIKA.CO.ID, WINA--Iran teruys melaju dengan program nuklir yang bertentangan dengan sanksi ketat dan menghambat kerja pengawas atom PBB, IAEA mengatakan dalam sebuah laporan baru.
Sebuah laporan rahasia International Atomic Energy Agency (IAEA), yang diperoleh Reuters pada hari Senin,menyebut Iran seolah tutup telinga dengan aneka sanksi dan terus melaju dengan program nuklirnya. Dalam laporan itu juga disebut beberapa kali suara kekhawatiran lanjutan tentang kegiatan yang mungkin tengah dilakukan di Iran untuk mengembangkan rudal nuklir.
Washington menyebut laporan itu 'mengganggu' sementara Teheran, yang menolak tuduhan Barat tengah berusaha membangun bom nuklir, mengatakan bahwa itu tidak seimbang.
"Ini merupakan laporan cukup kritis dan tampaknya pihak telah mencapai kebuntuan," kata David Albright, kepala Institut untuk Sains dan Keamanan Internasional (Institute for Science and International Security) yang berbasis di Washington.
Amerika Serikat mengatakan bahwa laporan baru menunjukkan bahwa Teheran masih mencoba untuk mengembangkan kemampuan senjata nuklir. "Laporan IAEA itu hambatan dan kegagalan Iran untuk bekerja sama yang meresahkan bagi semua orang yang peduli tentang non-proliferasi dan keamanan global," kata juru bicara Gedung Putih Vietor Tommy.
Ali Asghar Soltanieh, utusan Iran untuk IAEA, mengatakan laporan oleh kepala badan baru Yukiya Amano 'telah merusak reputasi lembaga teknis' dan 'tidak seimbang' dibandingkan dengan pendahulunya, Mohamed ElBaradei. Dia mengatakan, semua kegiatan nuklir Iran berada di bawah pengawasan IAEA.