Jumat 10 Sep 2010 02:52 WIB

Puluhan Pria Bersenjata Bebaskan 800 Tahanan

REPUBLIKA.CO.ID,Pria-pria bersenjata berat menyerang sebuah penjara di kota Bauchi di Nigeria tengah, Selasa malam, membebaskan 800 tahanan termasuk sejumlah orang yang diduga anggota satu aliran keagamaan, demikian kata polisi, Rabu.

Komisaris polisi negara bagian itu, Danlama Yar'Adua, mengatakan pria-pria bersenjata tersebut menewaskan empat orang termasuk dua penjaga dan membakar satu bagian penjara. Ia juga menegaskan, apapun mungkin akan dilakukan untuk mengejar dan menangkap para tawanan yang kabur itu.

"Sekitar 50 pria dengan senjata api datang ke tempat penjara itu, membuka paksa penjara dan membebaskan semua tawanan," kata seorang warga Bauchi pada Reuters, minta untuk tidak disebtkan namanya.

Beberapa warga menuturkan, para penyerang itu diyakini sebagai anggota Boko Haram, aliran Islam radikal di balik pemberontakan yang menewaskan ratusan orang di dan sekitar kota Maiduguri di Nigeria utara setahun lalu.

Para pengikut Boko Haram -- yang berarti "pendidikan Barat penuh dosa" -- menginginkan syariah (hukum Islam) diterapkan lebih luas di negara berpenduduk paling padat di Afrika itu. Penjara Bauci sekarang menahan sejumlah anggota Boko Haram yang ditahan seteleh kekacauan setahun lalu itu.

Pembunuhan beberapa polisi dalam beberapa pekan belakangan, dan dua penguasa tradisional dalam sepekan terakhir, telah meningkatkan kekhawatiran di Maiduguri bahwa Boko Haram akan kembali.

Keamanan telah diperketat di Maiduguri, dengan polisi dan tentara melakukan patroli bersama dan larangan dari petang hingga fajar naik sepeda motor, yang telah digunakan oleh sejumlah pria bersenjata untuk melakukan serangan belakangan ini.

Simbol otoritas pemerintah, seperti pos polisi, penjara dan sekolah, termasuk di antara bangunan-bangunan yang diserang pada awal gerakan aliran itu pada 2009.

Hampir 800 orang telah tewas, banyak dari mereka ditembak oleh pasukan keamanan, dalam baku-tembak yang berkobar selama beberapa hari pada tahun lalu saat polisi berjuang untuk menumpas pemberontakan oleh anggota-anggota aliran yang membawa senjata buatan sendiri,

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement