Ahad 12 Sep 2010 09:44 WIB

Polarisasi Membayangi Peringatan 11 September

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Politik bayang-bayangi peringatan hampir tiga ribu korban dari serangan 11 September di New York, Amerika Serikat. Nyanyian dari ribuan demonstran, baik pendukung maupun penentang rencana pembangunan pusat Islam di dekat Ground Zero, adalah simbol dari polarisasi yang belakangan ini terjadi di Amerika Serikat.

Presiden Barack Obama dan istrinya Michelle  Obama menghadiri upacara pada hari Sabtu (09/11) di Washington dan Shanksville, di negara bagian Pennsylvania. Di Washington, sebuah pesawat sembilan tahun lalu jatuh di Pentagon, sementara di Pennsylvania satu pesawat lainnya jatuh setelah para penumpang berhasil mengalahkan teroris yang mencoba untuk membajak pesawat.

Ketegangan tertinggi berlangsung di New York. Keluarga korban mempunyai pendapat berbeda akan peran politik pada hari peringatan tragedi 11 September.

Perdebatan panas terjadi sekitar pembangunan pusat Islam. Para pendukung kebebasan beragama menentang kritik yang menyatakan bangunan yang berada dekat dengan Ground Zero akan mengurangi penghormatan bagi para korban. Perdebatan sampai mengundang presiden Obama untuk mengingatkan Jumat (10/09) kemarin, bahwa "kita tidak berperang dengan Islam. "

Ketegangan diperparah dengan rencana seorang pendeta dari Florida untuk membakar Qur'an tepat pada hari peringatan. Meskipun pendeta tersebut menarik kembali rencananya hari Jumat (10/09), rencana telah sukses menyulut amarah masyarakat internasional.

Di Afghanistan, Sabtu (11/09), banyak toko dan stasiun polisi dibakar, sementara ribuan warga Afghanistan di provinsi Logar berdemonstrasi menentang pembakaran Quran. Sehari sebelumnya, sebelas orang terluka dalam aksi protes serupa di provinsi Badakhshan.

Terlepas dari pastor Terry Jones membakar atau tidak membakar Qur'an, bagaimanapun juga dia telah menusuk "jantung umat muslim," ujar ulama Rusli Hasbi, hari Jumat  di Indonesia.

sumber : RNW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement