REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Pejabat teras nuklir PBB telah memperingatkan bahwa ia tidak bisa memverifikasi apakah semua kegiatan nuklir Iran bertujuan damai karena Teheran tidak bekerja sama secara penuh dengan badan yang dipimpinnya. Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Yukiya Amano berbicara Senin setelah Iran melarang dua inspektur nuklir berpengalaman masuk negara itu. Ia mengatakan penolakan Iran secara berulang-ulang menghambat proses inspeksi.
Amerika dan sekutunya curiga Iran memanfaatkan program nuklir untuk pengembangan senjata. Teheran mengatakan programnya ditujukan untuk maksud damai, yakni membangkitkan energi listrik, dan menuduh para inspektur mengeluarkan informasi palsu.
Amano mengatakan dalam pertemuan IAEA di Wina, bahwa ia punya kepercayaan sepenuhnya bahwa para inspekturnya tidak memihak.
Laporan IAEA terakhir mengatakan Iran masih terus memperkaya uranium dan melakukan pembangkangan terhadap resolusi DK PBB. Berbicara di New York Senin, Sekjen PBB Ban Ki-moon menyebut laporan itu sebagai “sumber keprihatinan”. Ban berseru agar Iran sepenuhnya bekerja sama dengan badan itu guna memecahkan semua isu-isu terkait dengan program nuklirnya.