REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA--Mantan presiden Kuba, Fidel Castro, kembali membuat pernyataan kontroversial. Kali ini, ia menyebut Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy sebagai "berubah menjadi gila". Ia mengemukanan hal itu dalam tulisan opininya di media Maksiko, La Jornada.
Dalam tulisan itu, ia menyoroti langkah "bodoh" Sarkozy dengan memulangkan etnis Roma ke negara asalnya, Romania. Ia menyebutnya sebagai holocaust gypsy yang terstruktur yang dilakukan pemerintah Prancis. Perancis memiliki hampir 1.000 migran Roma yang telah dideportasi ke Bulgaria dan Rumania sejak pidato garis keras bulan lalu oleh Sarkozy, dan lebih dari 8.000 Roma telah dideportasi sejak awal tahun ini, setelah 9.875 diusir pada tahun 2009.
Ia juga menyebut Sarkozy "munafik" dalam soal persenjataan nuklir. Menurutnya, sangat tak adil Iran dipojokkan dalam program nuklirnya sementara Prancis yang merupakan negara terbesar ketiga dalam persenjataan nuklir dibiarkan melenggang. Ia menyebut Sarkozy membangun kekuatan nuklir dengan memiliki lebih dari 300 jenis senjata nuklir.
"Sementinya Dewan Keamanan PBB berpaling ke sana (Prancis, red)," ujarnya.
Menurutnya, tindakan atas Iran sungguh tak adil. "Apakah masuk akal secara moral atau etis untuk memulai serangan terhadap Iran, yang dikutuk karena niat membuat bom jenis ini? Dimana akal dan logika kebijakan ini?" ujarnya. "Apa yang akan terjadi jika Prancis kanan memutuskan untuk memaksa Sarkozy untuk mempertahankan kebijakan rasis yang bertentangan dengan norma-norma dari Komunitas Eropa? Apakah Dewan Keamanan PBB menjawab dua pertanyaan?"