REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Sebuah iklan yang menampilkan biarawati yang tengah hamil sedang menyantap es krim menuai protes. Protes itu ditenggarai iklan tersebut menghina kepercayaan gereja Katholik Roma.
Iklan yang ditayangkan majalah The Lady dan Grazia itu banyak mendapat komplain dari pembacanya. Menanggapi protes itu, perusahaan pembuat krim, Antonio Federici, mengatakan ide iklan "Es Krim adalah Agamaku" berawal dari pemanfaatan citra agama sebagai bagian upaya menumbuhkan kepemilikan yang kuat terhadap produknya.
"Penggunaan ide memang mengunakan unsur satir dan humor yang sesuai dengan relevansi dan kemunafikan agama dan sikap gereja terhadap isu sosial," tutur juru bicara Antonio Federici seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (15/9).
Sementara, pihak majalah selaku media yang mempublikasikan iklan tersebut menyatakan protes itu salah alamat. Majalah mengaku tidak tahu menahu soal pembuatan iklan tersebut."Kami sangat menyesali apa yang telah terjadi. Sebabnya, kami tidak akan lagi mempublikasikan iklan sejenis di masa depan," demikian pembelaan majalah The Lady kepada Otoritas Standar Periklanan AS (ASA).
Sedangkan Majalah Grazia dalam pembelaannya mengatakan iklan tersebut tidak dimaksudkan untuk mengejek salah satu agama.
Ihwal insiden itu, pihak ASA menilai iklan yang beresiko mengandung unsur melecehkan sebaiknya tidak ditayangkan. "Kami menyadari penggambaran suster gereja yang tengah mengandung merupakan bentuk distorsi dan mengolok-olok kepercayaan gereja Katholik Roma. Itu bisa menyebabkan protes serius dari pembaca terutama penganut Katolik Roma," demikian bunyi kesimpulan ASA.
Berangkat dari kasus itu, ASA segera melarang iklan lain serupa. Sebelumnya, ASA juga menghukum Antonio Federici Juli tahun lalu dengan kasus yang sama. Bedanya, pada iklan yang lalu menggambarkan seorang imam dan biarawati yang tengah bercumbu.