REPUBLIKA.CO.ID,RAMALLAH--Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Hillary Clinton, menegaskan kembali komitmen AS bagi sebuah negara Palestina yang merdeka kendati terjadi pertikaian menyangkut permukiman yang mengancam gagalnya perundingan perdamaian, Kamis (16/9). Dia mengemukakan hal itu di Ramallah, markas besar politik Palestina di Tepi Barat ketika memulai pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas.
Dalam perundingan perdamaian dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Rabu (15/9), Abbas menurut seorang stafnya mengulangi ancaman untuk tidak melakukan perundingan jika Israel memulai kembali pembangunan permukiman setelah penghentian sementara yang berakhir akhir bulan ini.
Hillary secara langsung menengahi perundingan perdamaian baru itu yang dimulai di Washington 2 September.
"Amerika Serikat berikrar dan bertekad untuk berusaha bagi satu perjanjian perdamaian melalui perundingan-perundingan langsung yang akan mengantarkan pada terbentuknya sebuah negara Palestina yang merdeka dan bardaulat yang mewujudkan aspirasi-aspirasi rakyat Palestina," kata Hillary yang berdiri dekat Abbas.
Abbas mengucapkan terima kasih kepada pemerintah AS atas usaha-usahanya bagi perdamaian."Saya tahu saatnya sangat sulit dan kondisi-kondisi juga sulit," katanya. "Amerika berusaha mewujudkan perdamaian. Semua kita tahu tidak ada pilihan kecuali perdamaian melalui perundingan-perundingan. Jadi tidak ada pilihan bagi kita kecuali melanjutkan usaha-usaha dalam kondisi-kondisi ini.''
Perundingan Abbas dengan Netanyahu dan Hillary, Rabu, berusaha mengatasi masalah-masalah pokok dari konflik yang telah berlangsung puluhan tahun itu, tetapi juga pertikaian menyangkut permukiman.
Netanyahu menolak memperpanjang pembekuan sementara pembangunan permukiman tetapi mengisyaratkan ia akan mengekang pembangunan rumah setelah Presiden AS Barack Obama mendesak dia memperpanjang pembekuan pembangunan permukiman itu.
Seorang pejabat senior Palestina yang tidak bersedia namanya disebutkan mengatakan, Netanyahu mengemukakan kepada Abbas, pembangunan permukiman "akan dilanjutkan." Ini menyebabkan Abbas menanggapi:"Jika pembangunan permukiman dilanjutkan, saya akan berhenti berunding."