Sabtu 18 Sep 2010 18:39 WIB

Mesin Bor Akhirnya Capai Gua Penambang Chile yang Terjebak

Penambang Chile yang terjebak
Foto: NYDAILYNEWS.COM
Penambang Chile yang terjebak

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah mesin yang mengebor lubang penyelamatan kini mencapai lokasi di mana 33 penambang Chile terjebak sejak 5 Agustus lalu, demikian menurut keterangan pejabat setempat. Hanya saja masih dibutuhkan beberapa minggu untuk mengebor ulang lubang sedalam 630 meter demi mengeluarkan para penambang.

Saat ini lubang masih berukuran 30 cm dan dibutuhka paling tidak lubang berdiameter 70 cm untuk dapat menarik mereka yang terjebak. Tim penyelamat berharap penambang dapat dibebaskan pada awal November.

Mereka terjebak ketika terowongan akses utama di penambangan tembaga dan emas San Jose, dekat Copiapo, ambruk. Kini 32 penambang Chile dan 1 Bolivia adalah korban bertahan paling lama sejauh ini bila dibanding grup lain yang terperangkap di bawah tanah.

Tiga lubang saluran sebelumnya telah mencapai para pria di dalam tanah. Lubang-lubang itu digunakan untuk memberi pasokan makanan, obat dan air kepada para korban.

Kemah Harapan

Gubernur wilayah Atacama, Ximena Matas, mengonfirmasi bahwa upaya yang dilakukan mesin pengebor Schramm T-130 telah mencapai gua yang menampung para penambang yang terperangkap. T-130 adalah rencana B berupa operasi pengeboran tiga lubang yang diharapkan tercepat menuai hasil.

Masalah sempat menimpa T-130. Pada pekan lalu mata bor mesin sedikit pecah. Namun, operasi penyelamatan telah kembali dilanjutkan pada Selasa, pekan ini.

Sedangkan rencana A adalah Strata 950 yang diharapkan dapat mencapai para penambang sekita Natal, Desember. Bersama dua rencana itu, hadir pula rencana C yang melibatkan mesin bor raksasa RIG-422. Mesin telah ditempatkan pada lokasi namun belum mulai mengebor. Rencana C itu diasumsikan memiliki alokasi waktu dua bulan.

Chile merayakan dua abad kemerdekaan mereka pada Sabtu ini dan para penambang serta keluarga mereka diharapkan mengibarkan bendera negara serta menyanyikan lagu kebangsaan.

Para pria tersebut ditemukan hidup 12 hari setelah insiden runtuhnya terowongan. Sejak saat itu, keluarga dan kerabat mendirikan Kemah Harapan di dekat lokasi tambang.

sumber : bbc
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement