REPUBLIKA.CO.ID, MURCIA, SPANYOL--Desakan kuat komunitas Muslim Spanyol yang meminta pergantian nama diskotik La Meca membuahkan hasil. Pemilik diskotik itu mencapai kata kesepakat dengan komunitas Murcia dengan mengganti nama diskotik. "Pihak diskotik juga berencana mengubah arsitektur diskotik yang kontroversial," ungkap Mohammed Reda e-Qady, Sekretaris Persatuan Masyarakat Islam Murcia seperti dikutip dari NorthJersey.com, Jumat (17/9).
Selain nama yang dianggap menghina kota suci Makkah, diskotik yang berlokasi di kota Aguilas, Murcia, Selatan Spanyol ini, memiliki gaya arsitektur yang juga mengundang protes komunitas Muslim Spanyol. Pasalnya, bangunan diskotik serupa dengan bangunan masjid. Bahkan pada bagian dinding bangunan diskotik terdapat ayat-ayat suci Quran. Sayangnya, meski memperoleh kata sepakat, tidak diketahui tenggat waktu pasti pergantian nama dan arsitektur diskotik itu.
Tanpa alasan yang jelas, sebuah diskotik yang terdapat di Kota Aguilas, Provinsi Murcia, Spanyol diberi nama Makkah (La Meca). Awalnya, diskotik itu tidak bernama seperti itu. Namun setelah 10 tahun direnovasi, diskotik tua itu tiba-tiba diberi nama Makkah. P
eresmian diskotik itu sebenarnya sudah dilakukan pada 18 Juni 2010, namun baru beberapa hari terakhirlah, umat Islam di Spanyol serentak memprotesnya.
Pemilik diskotik itu dinilai ingin mengejek umat Islam dengan memberi nama seperti itu.