Selasa 21 Sep 2010 01:37 WIB

Sentimen Anti-Jepang Semakin Meningkat di Cina

Demo anti-Jepang di Cina
Foto: AP
Demo anti-Jepang di Cina

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING--Tensi hubungan Jepang-Cina masih tinggi menyusul penangkapan nelayan Cina di perairan yang dipersengketakan dengan Jepang. Hari ini, media Cina mengingatkan Jepang untuk segera membebaskan kapten kapal yang masih ditahan, atau akan mempertaruhkan hubungan ekonomi dua negara.

Pemerintah Cina pekan lalu telah bersikap, dengan menunda semua kunjungan pejabat negara ke Jepang. Penundaan ini merupakan bentuk protes atas penahanan Zhan Qixiong, pada 29 Agustus. Zhan adalah kapten kapal nelayan yang diklaim Jepang melakukan penangkapan ikan ilegal.

"Cina harus memiliki satu set rencana untuk sanksi lebih lanjut bagi Jepang, selain pertempuran diplomatik dengan Jepang juga pembalasan berturut-turut lainnya," tulis editorial di Times Global, sebuah tabloid populer yang berfokus pada berita internasional.

Publik Cina semakin marah, termasuk membuat seruan di internet untuk memboikot barang Jepang, menandai sebuah kemunduran bagi upaya oleh kedua belah pihak untuk menghapus luka lama akibat perang.

Nilai perdagangan bilateral kedua negara memang tak main-main, mencapai 12,6 triliun yen pada semester pertama, melonjak sebesar 34,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, menurut statistik Jepang.

Pada hari Minggu, Jurubicara Kementerian Luar Negeri Cina Ma Zhaoxu mengulangi permintaan pemerintahnya agar Jepang segera membebaskan Zhan. Ia juga mengatakan Tokyo akan menghadapi tekanan yang lebih besar jika tidak melakukannya. Jepang mendesak Cina untuk tetap tenang atas isu ini.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement