REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO--Aparat berwenang Amerika Serikat mengatakan seorang pria ditangkap atas tuduhan menempatkan ransel berisi bom dekat Wrigley Field Chicago. Belakangan diketahui bom itu palsu. Ia mengaku mendapatkan bahan peledak itu dari seseorang yang belakangan diketahui sebagai agen FBI yang menyamar.
Menurut sebuah sumber, ini adalah taktik yang telah digunakan dalam kasus terorisme AS lainnya dalam beberapa tahun terakhir.
Inspektur Polisi Chicago, Jody Weis berbicara dalam jumpa pers di Kantor Manajemen Darurat dan Komunikasi Chicago menyatakan, pria yang belakangan diketahui bernama Samir Sami Hassoun dibebankan dengan tuduhan percobaan menggunakan senjata pemusnah massal dan mencoba menggunakan sebuah alat peledak. Pria 22 tahun itu adalah warga Lebanon yang tinggal di Chicago selama sekitar tiga tahun.
Ini bukan pertama kalinya agen FBI telah diajukan sebagai operator dan tersangka teror yang disertakan dengan bahan peledak palsu. Pihak berwenang tahun lalu menangkap seorang berkewarganegaraan Yordania setelah ia diduga mencoba meledakkan bom palsu di luar gedung pencakar langit di Dallas. Belakangan diketahui pria ini juga mendapatkan bahan peledak dari agen FBI. Namun aparat keamanan terkesan berhati-hati mengungkap kasus penjualan senjata ini.